PLN Amankan 5.792 Aset Tanah di Sulawesi Sejak 2020

Bisnis.com,26 Sep 2023, 19:31 WIB
Penulis: Nugroho Nafika Kassa
Infrastruktur ketenagalistrikan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Sulawesi Utara (Sulut)./PLN

Bisnis.com, MAKASSAR — PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi telah mengamankan aset sebanyak 5.792 sertifikat tanah di wilayah kerjanya sejak 2020 lalu. Jumlah ini diproyeksi masih akan terus bertambah seiring dengan berjalannya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

General Manager PLN UIP Sulawesi Defiar Anis mengatakan, terbaru pihaknya menerima 43 sertifikat tambahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada Hari Agraria dan Tata Ruang (Hataru) 2023, di antaranya dua sertifikat dari BPN Sulawesi Selatan, 24 sertifikat dari BPN Sulawesi Tenggara dan 17 sertifikat dari BPN Sulawesi Tengah.

Selain itu sebanyak 179 sertifikasi di antaranya juga telah terbit SK Hak PLTU Barru sebanyak 124 Bidang dan akan dikejar sampai akhir tahun tahun ini.

“Besar harapan kami sinergi dan kolaborasi bersama ATR/BPN dapat terus dijaga guna menuntaskan pengamanan sertifikasi aset yang sedang berjalan. Kami percaya kerja sama ini akan memberikan hasil yang positif serta memberikan manfaat maksimal bagi negara,” ungkanya di Makassar, Selasa (26/9/2023).

Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Sulawesi Tengah Freddy A. Kolintama mengatakan penyerahan sertifikat ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama antara PLN dan BPN Se-Sulawesi pada 25 Agustus 2023 lalu. Hal ini juga menunjukkan adanya komitmen dari BPN dalam pengamanan aset negara.

Dia menambahkan, Kementerian ATR/BPN dalam menjalankan programnya tidak dapat bergerak sendiri, sehingga perlu dibangun sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk PLN, agar proses pengamanan aset dapat dijalankan.

"Kolaborasi dengan seluruh stakeholder yang memerlukan bantuan ATR/BPN sangat penting tidak terkecuali dengan PLN. Oleh karena itu kolaborasi perlu dikedepankan supaya proses pengamanan aset dapat dijalankan dengan baik," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini