Bisnis.com, JAKARTA — Spektrum ideologi ekonomi dari partai-partai politik di Indonesia tercatat beragam, dari yang relatif mendukung pemerataan hingga pro pertumbuhan ekonomi dan investor. Berbagai perbedaan itu kini berbaur dalam poros-poros koalisi menjelang pemilihan presiden atau pilpres 2024.
Pembentukan koalisi memang tidak melulu berdasarkan kesamaan ideologi. Pertimbangan elektabilitas mungkin lebih tinggi posisinya, sehingga partai-partai dengan kiblat ideologi berbeda tetap bisa bergandengan tangan mengusung jagoannya dalam pemilihan umum (pemilu).
Meskipun begitu, ideologi ekonomi dari setiap partai menjadi hal yang menarik untuk dicermati menjelang pilpres 2024. Pasalnya, pesta demokrasi tahun depan berlangsung tidak lama setelah tekanan ekonomi mahadahsyat akibat pandemi Covid-19.