Bisnis.com, JAKARTA - Kejatuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) 1 persen lebih pada perdagangan Selasa (26/9/2023) bersama dengan kejatuhan Bursa Asia memicu kewaspadaan investor perihal prospek pasar saham ke depan.
Sentimen Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga lanjutan, bahkan hingga awal 2024, saat ini menjadi sorotan utama pelaku pasar. Kendati demikian, sejumlah analis masih optimistis IHSG mampu melaju di atas 7.000 pada kuartal IV/2023 seiring dengan dorongan sejumlah saham potensial.
Pada perdagangan Selasa (26/9/2023), IHSG terkoreksi 1,07 persen atau 74,58 poin menuju level 6.923,80 dan meninggalkan level psikolgisnya 7.000. Adapun, titik tertinggi capaian IHSG berada di level 7.019,55 dan terendahnya di level 6.913,61.