Sektor Perdagangan Masih Jadi Penyumbang Terbesar Penerimaan Pajak Sulsel

Bisnis.com,27 Sep 2023, 19:36 WIB
Penulis: Nugroho Nafika Kassa
Pekerja memindahkan semen ke atas kapal di Pelabuhan Makassar./Bisnis

Bisnis.com, MAKASSAR - Sektor perdagangan masih menjadi kontributor terbesar perpajakan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Sampai Agustus 2023 realisasinya tercatat mencapai Rp1,87 triliun atau 23 persen dari total penerimaan pajak di Sulsel yang mencapai Rp8,11 triliun.

Sektor ini juga mengalami pertumbuhan 9 persen jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp1,72 triliun.

"Sektor perdagangan di Sulsel memang begitu mendominasi dan memiliki pertumbuhan yang positif sekitar dua tahun belakangan seiring pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19," kata Kepala Kantor Wilayah Direktoral Jenderal Pajak (DJP) Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sulselbartra) Arridel Mindra, Rabu (27/9/2023).

Sementara sektor selanjutnya yang memberi kontribusi besar adalah administrasi pemerintahan senilai Rp1,54 triliun atau memberi andil 18 persen. Sektor ini juga bertumbuh paling kuat sampai Agustus 2023 yaitu sebesar 43 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp1,08 triliun.

Sektor administrasi pemerintahan mampu tumbuh positif pasca berlakunya PMK 59/2022 yang sebelumnya PPN dibayarkan oleh rekanan, kini dipungut oleh bendahara pemerintahan.

Tiga sektor lain yang memberi kontribusi besar perpajakan Sulsel hingga Agustus 2023 adalah industri pengolahan dengan andil 10 persen serta sektor jasa keuangan dan pertambangan yang sama-sama memberi andil 8 persen.

Sektor industri pengolahan terealisasi sebesar Rp800 miliar dengan pertumbuhan mencapai 12 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp710 miliar. Kinerja sektor ini mampu tumbuh karena terdapat pembayaran setoran PPh 21 dengan nominal besar oleh salah satu wajib pajak di sektor industri.

"Selain itu pengolahan juga mulai menggeliat, beberapa hilirisasi mulai jalan, kemudian dampak dua smelter di Sulsel yang sudah mulai dibangun. Juga ada industri besar di KIMA seperti pengolahan raw sugar dan lainnya," papar Arridel.

Sektor jasa keuangan dan asuransi tercatat terealisasi sebesar Rp640 miliar, namun terkontraksi 4 persen jika dibandingkan tahun lalu yang mampu mencapai Rp670 miliar. Sektor ini mengalami penurunan setoran pajak karena tahun sebelumnya terdapat setoran cukup besar.

Terakhir adalah sektor pertambangan yang terealisasi Rp630 miliar dan mampu tumbuh 15 persen dibanding tahun lalu yang hanya Rp550 miliar. Pertambangan mengalami peningkatan harga komoditas dan peningkatan aktivitas pertambangan yang mampu membuat sektor ini tumbuh baik hingga Agustus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini