Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dengan adanya integrasi dalam jaringan ATM Link milik Himbara ini bakal mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Menurutnya, hal ini dapat menjadi alat promosi program pemerintah yang efektif karena masyarakat terus membutuhkan uang tunai.
“Poin utamanya adalah bahwa masing-masing bank dalam Himbara memiliki program-program yang bagus. ATM bisa digunakan sebagai sarana efektif untuk mempromosikan program-program ini ketika orang mengambil dana dari ATM. Terutama, banyak program di bank-bank dalam Himbara yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya pada awak media dalam agenda Soft Lauching ATM Link, Selasa (26/9/2023)
Dirinya mengambil contoh soal kredit usaha rakyat (KUR). Di mana, saat ini, pemerintah telah menetapkan anggaran sebesar Rp276 triliun, dan 92 persen dari anggaran tersebut berada di bawah naungan Himbara.
“Artinya, kalau kita di situ ada informasi berupa [iklan] slide di ATM, misalnya soal bagaimana akses KUR itu kan bisa terbaca di 53.000 ATM kali berapa orang tuh,” ujarnya. Tak hanya itu, dengan makin terintegrasinya jaringan ATM Link milik Himbara, Erick menilai hal ini justru bisa digunakan untuk menyampaikan pesan penting kepada masyarakat, mulai dari urusan pekerja migran yang illegal.
Pasalnya, dia menyebut pekerja migran sering kali menjadi sasaran penyelundupan ilegal dan permasalahan hukum di negara tujuan mereka.
Sehingga, penggunaan ATM sebagai sarana untuk menyampaikan pesan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran hukum dan menjaga pekerja migran dari situasi ilegal.
“Tidak hanya itu saja, kita juga bisa mengejar program Himbara, misalnya program kepemilikan rumah, di mana kita promosikan di daerah yang sedang melakukan pembangunan,” ujar Erick.
Sebagai informasi, Kementerian BUMN mendorong Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) yang terdiri dari BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN untuk melakukan inovasi dengan mengintegrasikan secara bertahap seluruh mesin ATM dan CRM di bawah pengelolaan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin).
“Saya mendapat laporan dari 90.000 ATM, 53.000 ATM itu adalah Link, artinya Link ini dominan. Tinggal bagaimana sistem Link ini bisa terus dikembangkan. Karena dengan accessibility ini, bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi kita melalui produk-produk yang kita miliki,” ucap Erick.
Dengan demikian, seluruh mesin (Anjungan Tunai Mandiri) dan CRM (Mesin Setor Tarik) yang merupakan empat layanan bank bakal dijadikan satu layanan yang terpadu (Link) demi mendukung penyebaran ATM Link secara merata dari seluruh provinsi sampai ke tingkat kabupaten/kota.
Adapun, pembaruan ini sejalan dengan roadmap BSPI 2025, yakni arah kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia.
Ke depan, dengan adanya integrasi dan pembaruan tampilan ATM Link ini, para nasabah dapat memiliki pengalaman yang sama saat bertransaksi di jaringan Link manapun tanpa adanya perubahan fitur dan tarif layanan.
Di sisi lain, Direktur Utama Jalin Ario Tejo Bayu Aji menyampaikan apresiasi pada Kementerian BUMN serta Himbara karena telah mempercayakan amanah tersebut kepada Jalin.
"Kami sangat bangga dapat mendukung integrasi dan pembaruan tampilan pada ATM Link secara bertahap. Layanan keuangan yang inklusif serta efisien adalah komitmen Himbara dan Jalin dalam mendukung Kementerian BUMN sebagai agen penciptaan nilai dan pembangunan yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional“ tutup Ario.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel