Live: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu 27 September 2023

Bisnis.com,27 Sep 2023, 13:30 WIB
Penulis: Szalma Fatimarahma
Karyawati menghitung mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Rabu (27/9/2023) diprediksi akan berfluktuasi namun akan ditutup melemah pada rentang Rp15.480 hingga Rp15.550 seiring dengan adanya sinyal kenaikan suku bunga The Fed satu kali lagi di tahun 2023.

Pada perdagangan kemarin, Selasa (26/9), rupiah anjlok 0,57 persen atau 87,5 poin ke level Rp15.490. Adapun, indeks dolar AS terpantau menguat tipis 0,08 persen menuju ke Rp106,08.

Senasib dengan rupiah, sebagian besar jenis mata uang lain di kawasan Asia juga ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini. Misalnya saja seperti dolar Hong Kong yang nilai tukarnya terhadap dolar AS melemah 0,03 persen ke HKD 7,81, kemudian dolar Singapura yang melemah 0,11 persen, peso Filipina melemah 0,33 persen. 

Selain itu ada rupee India yang melemah 0,09 persen, ringgit Malaysia yang turun 0,09 persen, baht Thailand turun 0,28 persen, dolar Taiwan yang melemah 0,17 persen, serta won Korea yang melemah 0,93 persen. 

Sebaliknya, dua mata uang justru berhasil ditutup menguat pada sore hari ini, yaitu yen Jepang yang menguat 0,02 persen serta yen China yang menguat 0,02 persen. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa kondisi pelemahan rupiah hari ini tak lepas dari pernyataan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari yang menyebut bahwa suku bunga akan naik setidaknya sekali lagi pada tahun 2023. 

Selain itu, Kashkari memprediksi bahwa tingkat suku bunga acuan The Fed juga akan terus menanjak hingga 2024 mendatang. 

"Komentarnya serupa dengan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan inflasi yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang ketat akan menyebabkan kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini," ujarnya dalah riset harian, dikutip Rabu (27/9/2023). 

Di Asia, pengembang properti China Evergrande Group yang terkepung mengatakan pihaknya tidak akan dapat menerbitkan utang baru karena penyelidikan pemerintah. Hal ini diperkirakan meningkatkan kekhawatiran atas pengawasan pengaturan yang lebih ketat terhadap sektor ini, yang telah berjuang menghadapi krisi uang tunai selama tiga tahun. 

Dari dalam negeri, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan mengalami peningkatan sebesar 5,2 persen. Namun sebaliknya, ekonomi memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi tanah air akan berada pada rentang 4,9 persen-5,1 persen.

Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global 2024 yang diproyeksikan oleh sejumlah organisasi internasional seperti World Bank, International Monetary Fund (IMF), serta Organization Economic Cooperation (OECD). 

Ibrahim memperkirakan pada perdagangan hari ini mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada rentang Rp15.480 hingga Rp15.550. 

13:30 wib
Rupiah melemah 39,5 poin ke Rp15.529,5

Rupiah melemah 0,25 persen atau 39,50 poin ke level Rp15.529,50 per dolar AS pada 13.30 WIB.

Adapun indeks dolar AS menguat tipis 0,02 persen atau 0,02 poin ke 106,25.

10:00 wib
Rupiah melemah ke Rp15.520,5

Rupiah melemah 0,20 persen atau 30,50 poin ke level Rp15.520,50 per dolar AS pada 10.00 WIB.

Adapun indeks dolar AS menguat tipis 0,01 persen atau 0,01 poin ke 106,24. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini