Tujuh Negara Uni Eropa Borong Amunisi Peluru Artileri untuk Bantu Ukraina

Bisnis.com,30 Sep 2023, 14:52 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Puluhan peluru 155 mm /Letnan Dua Gabriel Jenko/Handout via REUTERS/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Tujuh negara Uni Eropa memborong amunisi peluru artileri untuk membantu Ukraina dan mengisi stok amunisi dari negara-negara Barat yang telah habis, Jumat (29/9/2023).

Hal itu dilakukan melalui skema pengadaan Uni Eropa berdasarkan kontrak yang dinegosiasikan oleh Badan Pertahanan Eropa (EDA), untuk peluru artileri 155mm yang banyak digunakan pasukan Ukraina dalam perang melawan Rusia.

“Tujuh negara anggota [Uni Eropa] telah memesan amunisi 155mm melalui prosedur jalur cepat EDA,” kata perwakilan badan tersebut, dikutip dari Reuters pada Sabtu (30/9/2023).

Meskipun demikian, EDA menolak menyebutkan nama negara-negara tersebut atau menyatakan jumlah pesanan, dengan mengatakan sebagian besar informasi bersifat rahasia.

Adapun, Lituania dan Luksemburg mengatakan bahwa mereka termasuk di antara tujuh negara tersebut. Kementerian Pertahanan Luksemburg menyatakan telah mengalokasikan dana sebesar US$2,1 juta.

Hingga saat ini, pengadaan pertahanan sebagian besar merupakan tanggung jawab masing-masing 27 negara anggota blok Uni Eropa.

Sementara itu, skema ini dibentuk sebagai bagian dari rencana yang diluncurkan pada Maret lalu, dengan tujuan mengirimkan satu juta peluru dan rudal ke Ukraina dalam rentang waktu satu tahun.

Beberapa pejabat dan diplomat telah menyatakan keraguannya bahwa target tersebut akan tercapai, tetapi inisiatif itu menandai peningkatan signifikan UE dalam urusan pertahanan dan militer, yang dipicu oleh perang di Ukraina.

“Lebih banyak pesanan, misalnya untuk keperluan pengisian stok masing-masing negara, dapat terwujud dalam beberapa minggu dan bulan mendatang,” lanjut pernyataan EDA.

Lebih lanjut, sekutu Barat di Ukraina telah berupaya keras untuk mendapatkan amunisi artileri untuk Ukraina dan meningkatkan kapasitas produksi.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan di Kyiv pada Kamis bahwa pihaknya memiliki kerangka kontrak menyeluruh untuk amunisi utama senilai US$2,5 miliar.

EDA mengatakan kesepakatan Uni Eropa ditujukan untuk cangkang lengkap dan komponen seperti sekering, proyektil, muatan, dan amunisi primer.

Dikatakan bahwa skema tersebut mencakup empat “amunisi modern yang dirancang dan diproduksi di Eropa serta paling umum digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina”, yang diberi nama CAESAR Prancis, Krab Polandia, PzH2000 Jerman, dan Zuzana C/2000 Slovakia.

Dengan melakukan pemesanan amunisi untuk Ukraina menjelang akhir bulan ini, negara-negara tersebut berhak mendapatkan penggantian dari dana yang dikelola Fasilitas Perdamaian Uni Eropa, meskipun Luksemburg telah mengatakan tidak akan meminta hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini