BPJS Kesehatan Jabarkan 10 Penyakit yang Paling Banyak Telan Biaya

Bisnis.com,03 Okt 2023, 15:19 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Karyawan melayani peserta di salah satu kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jakarta, beberapa waktu lalu. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyampaikan terdapat 10 jenis penyakit yang menelan biaya besar. Salah satunya adalah penyakit jantung.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat ditemui usai menyelenggarakan acara Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/10/2023).

“Penyakit yang paling banyak [membutuhkan biaya besar] antara lain jantung, pembuluh darah, kanker, stroke, gagal ginjal, termasuk untuk cuci darah, itu cukup banyak,” kata Ghufron.

Hadir pula dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pihaknya akan memasang mammografi di 514 kabupaten/kota untuk mendeteksi risiko kanker payudara.

“Kenapa? Saya baru tahu kematian paling tinggi ibu-ibu adalah kanker payudara, itu paling besar meninggalnya 150.000-an lebih,” ungkap Budi.

Pasalnya, Budi menuturkan bahwa jika kanker payudara terdeteksi sejak dini, maka 90 persen dapat sembuh. Sedangkan jika baru terdeteksi pada saat stadium III atau IV, maka 90 persen meninggal dunia.

“Saya tanya Indonesia berapa persen yang wafat? 70 persen, besar sekali. Luar negeri itu 20 persen—25 persen [yang wafat akibat kanker], karena deteksi kita telat,” ujarnya.

Tingginya angka meninggal dunia akibat kanker payudara disebabkan oleh minimnya mammografi di Indonesia. Sebab, ungkap Budi, hanya terdapat kurang dari 400 rumah sakit yang memiliki mammografi.

Budi menambahkan bahwa angka meninggal dunia akibat kanker didominasi oleh kanker payudara dan kanker serviks untuk perempuan, sedangkan laki-laki adalah kanker paru-paru dan kanker kolorektal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini