Bisnis.com, JAKARTA — Securities crowdfunding PT Dana Aguna Nusantara atau SCF Danamart menyampaikan sejumlah prasyarat bagi usaha mikro kecil dan menengah yang hendak disuntik modal yang difasilitasi oleh platform perusahaan.
Chief Marketing Officer (CMO) Danamart, Roberto Sumabrata mengatakan pihaknya mensyaratkan rekam jejak UKM selama 3 tahun ke belakang sebelum melakukan pendanaan. Persyaratan yang harus dipenuhi meliputi ketersediaan laporan keuangan, rincian kebutuhan proyek, hingga rekam jejak penerbitan obligasi/efek berbasis utang.
“Informasi tersebut dapat diketahui oleh investor [sebagai dasar kesediaan melakukan urun dana ke UMKM] melalui platform layanan Danamart yang dapat diakses kapan saja, di mana saja selama ada jaringan internet,” kata Roberto kepada Bisnis, Selasa (3/10/2023).
Selain itu, Roberto mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan analisis terkait potensi keberlangsungan bisnis terhadap setiap UKM yang mengajukan pendanaan. Pihaknya juga melihat dampak usahanya terhadap lingkungan dan masyarakat harus sesuai prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).
Hal tersebut untuk menghindari hambatan operasional bisnis karena kasus kerusakan lingkungan maupun konflik dengan masyarakat. Adapun analisis potensi tersebut dilakukan secara menyeluruh dengan mencermati berbagai jenis risiko, mulai dari risiko bisnis, keuangan, default, pasar, sampai manajerial.
“Analisis tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan peluang investasi yang aman,“ kata Roberto.
Adapun, Danamart melakukan pengecekan data riwayat kredit UKM dengan menggunakan jasa PT Pefindo Biro Kredit. Selain itu juga, pengecekan data alternatif dengan Advanced AI, trade checking atau survei usaha, silent survey, serta legal due diligence atau pemeriksaan secara seksama oleh tenaga ahli hukum terhadap perusahaan.
“Dengan demikian, investor securities crowdfunding berpotensi untuk dapat meraih keuntungan dari proses investasi yang aman dengan pengawasan dari para regulator, serta memiliki sistem manajemen risiko yang kuat dan menyeluruh,” katanya.
Dari sisi investor, Roberto mengatakan Danamart juga memastikan keamanan data hingga pembagian untung. Selain itu, efek atau surat berharga investasi yang ditawarkan di Danamart juga tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
“Ini berarti ada otoritas lain yang turut berperan dan mengawasi dalam keamanan proses investasi tersebut sehingga meminimalisir risiko investasi, agar Investor bisa lebih tenang dalam mendukung UKM,” ungkap Roberto.
Roberto menjelaskan bahwa Danamart menyediakan dua instrumen invetasi yakni saham atau efek berbasis ekuitas dan obligasi atau efek berbasis utang. Namun penerbitan yang saat ini difokuskan pada obligasi. Adapun investor obligasi dapat memperoleh imbal hasil pada kisaran angka 15 persen per tahun.
“Rata-rata tenor investasi yang ditawarkan oleh layanan Danamart antara tiga sampai dengan enam bulan, ini akan mempercepat perputaran uang investor dan juga bisa lebih banyak membantu penerbit/UKM dalam usaha mereka,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel