Arsitek Ungkap 2 Tantangan Terbesar dalam Pembangunan IKN

Bisnis.com,04 Okt 2023, 14:20 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Co-Founder, Director, and Founding Partner of Urban+ Design Ardzuna Sinaga menuturkan dua tantangan terbesar dalam proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Sebagai informasi, Urban+ merupakan konsultan yang memenangkan sayembara untuk desain masterplan IKN. Firma arsitek tersebut menjadi pengawal dan kini masih terlibat dalam pengawasan implementasi.

Dia menuturkan pengerjaan IKN juga bekerja sama dengan banyak berbagai pihak dan berbagai expert seperti urban designer, urban planner, arsitek, landscape, geologist, infrastruktur dan transportasi, dan dengan konsultan lainnya.

Menurutnya, tantangan pertama yang mereka hadapi pertama adalah soal koordinasi. Hal ini lantaran di dalam timnya sudah terbiasa untuk bekerja saling cross coordination

“Namun, hal tersebut belum menjadi kebiasaan jadi pemerintah sendiri. Jadi antar kementerian itu harus mulai belajar dan sekarang sedang dalam proses mendekatkan diri supaya bisa berkoordinasi,” jelasnya ketika ditemui dalam acara “Sustainable Urban Development” di @America, Pacific Place Jakarta, Selasa malam (3/10).

Dia menjelaskan bahwa tiap masing-masing memiliki tupoksi yang berbeda-beda. Hal ini menjadi tantangan bagi Ia bersama dengan tim besar yang multidisiplin, harus menghadapi berbagai macam kementerian, lembaga yang masing-masing belum pernah saling berkomunikasi.  Namun, ia kembali mengatakan bahwa hal ini sedang dalam proses. 

Tantangan kedua, IKN merupakan visi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dari banyak orang yang mewakili aspirasi dari seluruh rakyat Indonesia. 

Menurutnya, aspirasi tersebut tidak hanya untuk bisa menjadi tempat penghidupan sebagai pusat baru, namun juga menjadi tempat belajar yang membawa seluruh pengetahuan dan ilmu ke level yang lebih tinggi. 

"Kita harus membawa pengetahuan ke tingkat yang lebih sophisticated [lebih rumit atau canggih]. Itu, tantangan kedua, karena hal tersebut terus terang mungkin belum terlalu terbiasa dilakukan oleh semua orang di sini,” jelasnya. 

Dia tim, para perencana, partner, dan tim leader pernah bekerja di luar negeri cukup lama di level internasional yang sudah terbiasa merencanakan hal-hal yang lebih sophisticated. Namun dalam implementasinya belum tentu langsung berhasil, sehingga perlu ada proses pembelajaran. 

Ardzuna menuturkan bahwa proses pembelajaran tersebut meliputi dari perencana, analis, surveyor hingga kepada implementator yakni kontraktor, berbagai pihak dan pengelola, yakni Otorita IKN untuk menangani sesuatu yang baru, yang juga membutuhkan banyak pengetahuan yang baru.

“Harus bersama-sama belajar dan sambil melaksanakan [melakukan]. Itu adalah tantangan terbesar kedua,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini