TikTok Shop Resmi Ditutup, JP Morgan Beri Pandangan Positif ke GOTO

Bisnis.com,04 Okt 2023, 18:10 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — TikTok resmi menutup TikTok Shop hari ini, Rabu (4/10/2023). JP Morgan melihat penutupan TikTok Shop dapat menjadi katalis positif bagi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Tim Riset JP Morgan mengatakan mereka melihat hal ini sebagai hal yang positif bagi pemain yang sudah ada seperti Tokopedia. JP Morgan melihat hal ini seharusnya meningkatkan dinamika persaingan e-commerce di Indonesia.

"Hal ini berarti jalan yang lebih jelas menuju profitabilitas dengan pertumbuhan yang berkelanjutan," tulis JP Morgan, dikutip Rabu (4/10/2023).

JP Morgan mencatat TikTok tidak akan lagi memfasilitasi transaksi e-commerce di TikTok Shop mulai 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB untuk mematuhi Peraturan Kementerian Perdagangan Nomor 31/2023 yang baru disahkan. Penjual dapat menggunakan TikTok sebagai platform promosi produk, tetapi tidak akan dapat melakukan transaksi.

JP Morgan melihat peraturan ini sebagai peluang bagi pemain yang sudah ada untuk mengurangi biaya promosi dan kembali ke strateginya untuk berfokus pada profitabilitas.

"Hal ini positif untuk dinamika persaingan dalam e-commerce di Indonesia," kata Tim Riset JP Morgan.

Adapun JP Morgan memberikan rating overweight terhadap saham GOTO, dengan target price hingga Desember 2024 sebesar Rp135 per saham.

Selain dari TikTok Shop, JP Morgan juga melihat katalis terhadap GOTO datang dari kemitraan investasi IFC sebesar US$125 juta dan investasi US$25 juta dari Franke & Company dalam bentuk obligasi yang dapat ditukar dengan harga pelaksanaan Rp135, dengan kupon semi tahunan sebesar 5 persen, jatuh tempo pada Oktober 2028.

JP Morgan berpikir GOTO tidak membutuhkan pendanaan tambahan karena masih memiliki kas sebesar US$1,7 miliar dalam bentuk kas dan menargetkan mencapai EBITDA yang disesuaikan dapat positif pada kuartal IV/2023.

"Tetapi kami percaya bahwa ini adalah langkah yang baik untuk lebih memperkuat neraca keuangan dalam hal lebih banyak investasi yang diperlukan untuk menghadapi persaingan dengan simpanan kas yang lebih besar," ucapnya.

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini