Bisnis.com, JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Kereta Cepat WHOOSH Indonesia ternyata masih menuai polemik usai diresmikan Presiden Jokowi. Megaproyek ini menyimpan beban utang sebesar Rp79 triliun dengan tenor cicilan selama 30 tahun.
Seiring dengan mulai beroperasinya Kereta Cepat, argo utang pihak Indonesia kepada China atas megaproyek tersebut mulai berjalan.
Kereta canggih dengan panjang lintasan 142,3 km tersebut awalnya direncanakan menelan biaya sebesar US$6,07 miliar atau sekitar Rp94,1 triliun (kurs Rp15.514). Adapun, Indonesia mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CBD) untuk proyek tersebut sekitar 75 persen atau sekitar Rp70,5 triliun.