PSI Desak Pemprov DKI Stabilkan Harga Pangan yang Melonjak

Bisnis.com,06 Okt 2023, 14:51 WIB
Penulis: Nabil Syarifudin Al Faruq
PSI Desak Pemprov DKI Stabilkan Harga Pangan yang Melonjak. Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — DPRD DKI Fraksi PSI mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk segera mengambil upaya menstabilkan harga pangan di Jakarta yang mulai melonjak.

Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh, harga daging sapi has (paha belakang) saat ini mencapai harga tertinggi di Rp170.000 per kg di Pasar Petojo Ilir, sedangkan harga terendah sudah di Rp130.000 per kg, di Pasar Mampang Prapatan. 

Kemudian, harga gula pasir tertinggi di Jakarta sebesar Rp17.000 per kg, di Pasar Glodok, dan terendah Rp14.000 per kg di Pasar Pos Pengumben.

“Kami mendesak Pemprov DKI untuk melakukan stabilisasi harga pangan yang menjadi salah satu kekhawatiran warga DKI saat ini karena itu merupakan kebutuhan dasar manusia,” ujar August dalam keterangan resmi, Jumat (6/10/2023). 

Dia melanjutkan, harusnya sebelum harga melonjak Pemprov DKI Jakarta  melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) sudah mengantisipasi adanya potensi lonjakan harga pangan.

"Di tengah presiden menggalakkan ketahanan pangan, harusnya Pemprov DKI Jakarta sudah maju melangkah. Selain itu juga harus fokus pada penanaman tanaman produktif, manajemen dan penataan distribusi daging sapi, ayam, telur yang harus terus ditingkatkan," jelasnya.

Disamping itu, dia juga menilai DKPKP perlu mensosialisasikan harga maupun stok bahan pangan melalui media sosial. Agar tiap penjual maupun pembeli bisa mengetahui harga pasaran yang terbentuk, sehingga penjual tidak berspekulasi untuk menaikkan harga jual karena keterbatasan informasi (Assymetric Information) akan stok maupun harga pasaran komoditas.

Menurut Anggota Komisi D DPRD DKI ini, informasi merupakan faktor penting bagi penjual untuk menaikkan atau menurunkan harga. Maka, informasi terkait stok dan harga pasaran harus tersampaikan dengan maksimal dan masif kepada para penjual.

"Begitu juga kepada pembeli, dengan informasi harga yang akurat, pembeli akan menentukan sikap untuk membeli sekarang atau menunda, dan penundaan tersebut akan menstabilkan kembali harga pasar karena turunnya permintaan, jadi informasi sangatlah vital terhadap fungsi kontrol harga komoditas di pasar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini