Resmi Stock Split, Segini Harga Saham BBNI di Bursa

Bisnis.com,06 Okt 2023, 09:41 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Logo BNI di salah satu gedung perkantoran Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) telah mengakhiri perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar pada hari ini (5/10/2023) sebelum efektif menjalankan aksi pemecahan nilai saham atau stock split. 

Berdasarkan keterbukaan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penyesuaian harga baru saham BBNI di perdagangan. Penyesuaian harga teoretis jumlah saham hasil stock split dan perubahan parameter saham BBNI di Jakarta Automated Trading System (JATS) itu dilaksanakan pada hari ini atau 6 Oktober 2023. 

BEI menjelaskan harga saham BBNI pada saat akhir cum di pasar reguler dengan nilai nominal lama Rp7.500 per saham pada 5 Oktober 2023, tercatat ditutup di level Rp10.375.

"Dengan demikian harga teoretis untuk pedoman tawar menawar dan perhitungan Indeks Harga Saham di Bursa Efek Indonesia dan Indeks Harga Saham Individual BBNI dengan nilai nominal baru Rp3.750 per saham ditetapkan," tulis BEI dalam pengumumannya pada Kamis (5/10/2023).

Lalu, harga teoretis saham BBNI yang dicantumkan di JATS untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada 6 Oktober 2023 disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp5.200.

BEI juga mengumumkan bahwa saham BBNI dengan nilai nominal lama tidak dapat diperdagangkan lagi. Bursa pun meniadakan perdagangan saham BBNI di pasar tunai mulai 6 Oktober 2023 sampai dengan 9 Oktober 2023.

Lalu, awal perdagangam saham BBNI dengan nominal baru Rp3.750 per saham hasil stock split di pasar tunai akan dilaksanakan mulai 10 Oktober 2023. 

Adapun, mengacu keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BBNI, stock split ditetapkan dalama rasio 1:2. Artinya, setiap pemegang 1 lembar saham BNI akan mendapatkan 2 lembar saham hasil pemecahan dengan nominal tercantum saat ini.

Stock split membuat nilai nominal per saham Seri A Dwiwarna dan Seri B BBNI berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750. Sebanyak 1 saham Seri A Dwiwarna tetap dipertahankan sebagai saham Seri A Dwiwarna milik Negara Republik Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp3.750.

Kemudian, 1 saham Seri A Dwiwarna menjadi 1 saham Seri B milik Negara Republik Indonesia, dengan nominal sebesar Rp3.750 per saham. Sementara nilai nominal per Saham Seri C dari Rp375 menjadi Rp187,5.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan upaya stock split dilakukan BNI untuk terus berpartisipasi dalam mendorong perkembangan pasar modal di Tanah Air. Melalui stock split, likuiditas saham BNI diharapkan akan semakin meningkat.

Saat ini, rasio price to book value (PBV) BBNI masih berada di kisaran 1,2 kali. Royke menjelaskan, dengan adanya stock split, saham BNI dapat lebih aktif, dan frekuensi transaksi di pasar saham akan meningkat. 

Di samping itu, para investor juga akan mendapatkan manfaat karena harga saham BNI menjadi lebih terjangkau, dan porsi kepemilikan saham menjadi lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini