Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah menjalankan aksi pemecahan nilai saham atau stock split dengan harga teoritis baru yang sudah disesuaikan.
Berdasarkan RTI Business, harga saham baru BNI dibuka di level Rp5.200 sesuai pengumuman penyesuaian harga teoritis dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Kemudian, harga saham BBNI ditutup di level yang sama Rp5.200.
Apabila dilihat dengan pergerakan harga lama, maka harga saham BBNI mencatatkan peningkatan 0,73 persen dalam sepekan. Dalam sebulan, harga saham BBNI naik 9,47 persen. Lalu, sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (ytd) harga saham BBNI naik 12,74 persen.
Saham BBNI juga mencatatkan net foreign buy saham BBNI sepanjang tahun berjalan mencapai Rp3,33 triliun.
Menjelang stock split pada pergerakan harga saham lama, BBNI mencatatkan tren peningkatan harga saham bahkan mencapai rekor harga saham tertinggi atau mencapai all time high di level Rp10.425.
Meski begitu, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus menjelaskan saham BBNI yang telah naik tinggi cukup rawan koreksi.
“Saat ini, kalau memperhatikan saham BBNI memang cukup rawan koreksi karena harganya sudah tinggi sejak adanya sentimen terkait stock split. Tentu saja akan mengalami koreksi sehat beberapa hari mendatang untuk mengalami kenaikkan kembali,” jelas Nico kepada Bisnis, Jumat (6/10/2023).
Nico menambahkan, ketika harga saham BBNI mengalami koreksi sehat, maka hal itu bisa menjadi momentum bagi para investor yang belum memiliki saham BBNI. Adapun yang menjadi katalis pendorong saham BBNI untuk melanjutkan penguatan setelah terjadinya koreksi adalah data kuartal III pada tahun ini.
Secara jangka pendek, BBNI akan bermain di rentang Rp5.110—Rp 5.250 pada harga saham barunya. Sementara itu secara jangka panjang, berdasarkan valuasi masih berada di level Rp5.500.
Sebagaimana diketahui, mengacu keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BBNI, stock split ditetapkan dalama rasio 1:2. Artinya, setiap pemegang 1 lembar saham BNI akan mendapatkan 2 lembar saham hasil pemecahan dengan nominal tercantum saat ini.
Stock split membuat nilai nominal per saham Seri A Dwiwarna dan Seri B BBNI berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750. Sebanyak 1 saham Seri A Dwiwarna tetap dipertahankan sebagai saham Seri A Dwiwarna milik Negara Republik Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp3.750.
Kemudian, 1 saham Seri A Dwiwarna menjadi 1 saham Seri B milik Negara Republik Indonesia, dengan nominal sebesar Rp3.750 per saham. Sementara nilai nominal per Saham Seri C dari Rp375 menjadi Rp187,5.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel