Bahaya, Bipolar Bisa Berujung Kematian Dini

Bisnis.com,07 Okt 2023, 15:20 WIB
Penulis: Redaksi
Ilustrasi gangguan bipolar / Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Bukan hanya berpengaruh pada kesehatan organ lainnya, orang dengan gangguan bipolar berisiko kematian dini meningkat dua kali lipat.

Gangguan bipolar yang sebelumnya disebut penyakit manik-depresif adalah penyakit mental serius yang ditandai dengan episode manik dan episode depresi. Gejalanya melibatkan fluktuasi parah dalam suasana hati, kognisi, energi dan tingkat aktivitas.

Dikutip Psychology Today (7/10/2023) diperkirakan sekitar satu persen populasi menderita gangguan bipolar dan penyakit ini berhubungan dengan gangguan hubungan, pekerjaan dan fungsi sehari-hari. 

Gangguan bipolar dapat berdampak buruk secara psikologis, menyebabkan orang bunuh diri atau bertindak sedemikian rupa sehingga meningkatkan risiko kematian akibat penyebab yang tidak wajar. Wanita dengan gangguan bipolar memiliki risiko bunuh diri 20 persen lebih tinggi dibandingkan pria dengan gangguan tersebut. 

Risiko lain, seseorang dengan gangguan bipolar meninggal akibat penyakit menular meningkat sebanyak 4 kali lipat, penyakit pernapasan sebanyak 3 kali lipat, penyakit kardiovaskular sebanyak 1,8 kali lipat dan penyakit serebrovaskular sebanyak 1,6 kali lipat. Sebaliknya, risiko seseorang dengan gangguan bipolar meninggal akibat kanker hampir sama dengan kontrol. 

Para penulis berhipotesis bahwa peningkatan risiko kematian akibat pernafasan mungkin terkait dengan tingginya tingkat penggunaan tembakau pada populasi dengan gangguan bipolar. Kemungkinan besar peningkatan kematian akibat penyakit kardiovaskular, serebrovaskular, infeksi dan pernafasan disebabkan oleh multifaktorial.

Sebuah penelitian menekankan perlunya pendekatan yang dipersonalisasi untuk memprediksi risiko dan mencegah kematian dini yang disebabkan oleh penyebab spesifik selama masa hidup individu dengan gangguan bipolar. (Maria Elfika Simplisia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini