Jatim Berdayakan 360 UMKM Difable Melalui Program Pelatihan

Bisnis.com,07 Okt 2023, 11:09 WIB
Penulis: Peni Widarti
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melihat produk hasil karya UMKM difable./Dok. Pemprov Jatim

Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan penguatan keterampilan dan skill entrepreneurship pada seluruh masyarakat Jatim, termasuk bagi para penyandang disabilitas

Program penguatan keterampilan bagi difabel ini yang tercatat di Dinas Koperasi dan UMKM Jatim ada sebanyak 360 orang penyandang disabilitas. Mereka mendapatkan program pelatihan start up, pendampingan rintisan usaha, memulai bisnis, hingga pemasaran produk.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan pelatihan start up ini dilakukan di sejumlah daerah, antara lain Jember, Kota Pasuruan, Jombang, Ngawi, Madiun, Trenggalek, Tulungagung, Situbondo dan Banyuwangi.

“Pelatihan ini merupakan upaya untuk membangun ketahanan ekonomi bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan seperti para disabilitas agar lebih berdaya secara ekonomi dan mandiri,” katanya, Jumat (6/10/2023).

Dia menjelaskan, pelatihan yang diberikan bermacam-macam bentuknya, misalnya di Jember, penyandang disabilitas diajarkan untuk membuat batik, di Pasuruan pembuatan frozen food, kriya tangan, pembuatan kue basah, dan lain sebagainya.

Materi pelatihan yang diberikan juga tidak hanya terkait proses produksi, tetapi juga standardisasi produk, penguatan digital marketing, hingga pemanfaatkan aplikasi digital untuk membuat materi promosi seperti menggunakan Canva.

“Mereka juga diajak untuk belajar berjualan melalui e-commerce Indonesia, dan strategi berjualan tanpa modal sebagai dropshipper juga diajarkan pada mereka. Ini agar para pelaku usaha disabilitas nantinya bisa go digital sesuai perkembangan teknologi saat ini,” imbuhnya.

Khofifah menegaskan, penguatan sektor UMKM termasuk di dalamnya kalangan disabilitas sangat penting dilakukan. Hal ini karena kontribusi Koperasi dan UMKM terhadap PDRB Jatim sangat besar yaitu mencapai 58,36 persen.

Saat ini populasi UMKM di Jatim mencapai 9,78 juta. Sebanyak 5,16 juta di antaranya merupakan UMKM sektor pertanian dan 4,62 juta lainnya merupakan UMKM non pertanian. “Penguatan ini diharapkan bisa memberi multiplier effect ke depannya. Ketika usahanya berkembang tentu mereka akan membutuhkan tenaga kerja tambahan sehingga membuka lapangan pekerjaan bagi lainnya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini