Bisnis.com, JAKARTA — Berada pada keadaan yang harus mencukupi ekonomi dua generasi menjadi beban yang harus dipikul generasi sandwich.
Mengutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id pada Sabtu (7/10/2023), istilah generasi sandwich diperkenalkan pertama kali oleh seorang Profesor sekaligus direktur praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A. Miller pada 1981.
Generasi sandwich dianalogikan seperti sepotong daging yang terhimpit oleh dua buah roti. Kondisi ini diibaratkan sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sedangkan isi utama sandwich berupa daging, mayonnaise, dan saus yang terhimpit oleh roti diibaratkan sebagai diri sendiri.
Dengan banyaknya beban yang dipikul generasi sandwich. Lantas, bisakah generasi sandwich memiliki proteksi asuransi jiwa?
Pengamat Asuransi sekaligus Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) Wahyudin Rahman mengatakan generasi sandwich sangat bisa memiliki asuransi jiwa. Sebab, saat ini premi asuransi jiwa dibanderol dengan harga terjangkau dan dapat dibayar secara bulanan, bahkan ada yang dimulai dari Rp10.000/bulan untuk asuransi jiwa berjangka.
Wahyudin menyampaikan bahwa porsi premi dapat diatur dan disepakati bersama penanggung sesuai kebutuhan kaum muda. Selain itu, produk asuransi juga dapat dibeli melalui situs resmi dan aplikasi yang tersedia.
“Sangat penting asuransi jiwa untuk generasi sandwich. Dengan memiliki asuransi, maka secara tidak langsung dapat melatih generasi sandwich untuk mengatur keuangan dengan bijak,” kata Wahyudin kepada Bisnis.
Dalam piramida kebutuhan, Wahyudin menjelaskan bahwa proteksi merupakan tingkat dasar dan utama yang melindungi faktor lain seperti cash flow, saving, dan investasi. Ketiga faktor ini dapat melindungi masa depan dan tujuan dari keluarga yang sudah direncanakan.
“Keberadaan asuransi bagi generasi sandwich, menjadi penolong dan meringakan beban di masa depan. Mereka menjadi penanggungjawab melindungi keluarga, termasuk orang tua,” ujarnya.
Untuk diri sendiri, sambung Wahyudin, generasi sandwich dapat mempersiapkan masa depan dengan membeli berbagai polis jiwa berjangka dan kesehatan. Untuk anak, dapat membeli polis membeli asuransi pendidikan anak yang melindungi asuransi jiwa dan biaya pendidikan. Sedangkan untuk orang tua, mereka dapat membeli asuransi kesehatan minimal menggunakan BPJS Kesehatan.
TERJANGKAU
Sepakat dengan Wahyudin, PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) juga menyebut generasi sandwich bisa memiliki asuransi melalui perlindungan yang terjangkau sesuai kemampuan terlebih dahulu. Perlindungan ini bisa berupa perlindungan murni asuransi.
Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan bahwa BCA Life menawarkan produk yang bisa dijangkau oleh generasi sandwich melalui mylifeguard.id, kolaborasi e-bancassurance MyGuard di bca.id/omyguard, hingga BluInsurance bagi para nasabah-nasabah muda Blu.
“Semua produk-produk digital BCA Life dapat dimiliki mulai dari Rp14ribuan/bulan, sehingga tidak ada alasan untuk tidak memiliki proteksi sejak dini,” kata Christine kepada Bisnis.
Di samping itu, Christine menilai asuransi jiwa juga dapat meringankan beban yang ditanggung oleh generasi sandwich. Menurutnya, di tengah kondisi yang penuh dengan ketidakpastian seperti sekarang, memiliki proteksi (asuransi) adalah salah satu keputusan finansial yang bijak.
“Asuransi merupakan salah satu instrumen yang bisa dipilih oleh generasi sandwich untuk tetap bisa memberikan kepastian kepada dua generasi di atas dan bawahnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pilihan asuransi terjangkau dengan pengembalian premi menjadi salah satu opsi jika generasi sandwich ingin membeli asuransi, tanpa takut premi yang dibayarkan hilang atau hangus.
Senada, PT BNI Life Insurance (BNI Life) menilai generasi sandwich wajib memiliki asuransi jiwa. Terlebih saat ini, produk asuransi jiwa menawarkan beragam pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan generasi sandwich.
“Mulai dari perlindungan finansial hingga perencanaan masa depan, produk asuransi jiwa yang beragam memberi mereka lebih fleksibel untuk memilih rencana yang paling sesuai dengan situasi keuangan mereka,” kata Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan kepada Bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel