Lippo Karawaci (LPKR) Angkat 2 Direksi Baru, Berikut Susunannya

Bisnis.com,09 Okt 2023, 10:16 WIB
Penulis: Hafiyyan
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kiri) bersama Presiden Direktur Ketut Budi Wijaya memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) menambah susunan direksi dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

Dalam RUPSB pada Kamis (5/10/2023), pemegang saham LPKR menyetujui susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris LPKR sejak ditutupnya rapat ini sampai dengan 2028 atau 5 tahun ke depan. Dua direksi anyar LPKR ialah Dicky Setiadi Moechtar dan David Iman Sentosa.

Susunan Direksi dan Komisaris LPKR

Direksi Perseroan

Dewan Komisaris

Pada semester I/2023, LPKR berhasil mencapai laba bersih positif sebesar Rp1,1 triliun. Hal ini merupakan hal yang menggembirakan disebabkan pencapaian NPAT positif pada kuartal II/2023 didukung oleh peningkatan fundamental bisnis di semua segmen bisnis, tanpa one off event.

"Pencapaian NPAT positif ini didukung oleh 19 persen pertumbuhan pendapatan serta 39 persen pertumbuhan EBITDA dibandingkan tahun sebelumnya," jelas manajemen LPKR dalam siaran pers, Senin (9/10/2023).

Untuk segmen real estat, pra penjualan pada semester I/2023 mencapai Rp2,48 triliun atau setara dengan 50,6 persen dari target pra penjualan tahun 2023 yang sebesar Rp4,9 triliun.

Untuk segmen kesehatan, yang dioperasikan oleh anak usaha LPKR, yaitu PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan sepanjang semester I/2023.

Pendapatan dan EBITDA semester I/2023 ini, masing-masing dibukukan pada angka Rp5,3 triliun, lebih tinggi 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan Rp1,4 triliun, meningkat 48 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk segmen gaya hidup (lifestyle) juga mencatatkan perbaikan pada semester I/2023 ini dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan mall sampai dengan semester I/2023 meningkat sebesar 59 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp275 miliar, sementara Hotel Aryaduta membukukan pendapatan 28 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, meningkat menjadi Rp 201 miliar.

Pada sisi ESG, tahun ini, LPKR meluncurkan “Agenda Keberlanjutan 2030”, yang merupakan komitmen publik LPKR untuk mencapai serangkaian target ESG yang holistik dan terukur, yang akan meningkatkan standar kinerja keberlanjutan perusahaan, terutama dalam aksi iklim, dampak sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.

Agenda ini menyelaraskan kebijakan perusahaan dan rencana pertumbuhan bisnis LPKR dengan tujuan dan strategi keberlanjutan perusahaan, dan memastikan bahwa LPKR mengambil pandangan jangka panjang terhadap ESG seiring dengan transisi perusahaan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini