Bisnis.com, JAKARTA — Bursa karbon menjadi perbincangan karena transaksinya yang sepi, meskipun perannya sangat penting dalam mendukung capaian net zero emission. Keberadaan pajak karbon diyakini dapat menjadi bahan bakar bagi bursa karbon untuk lebih aktif.
Dua pekan setelah Presiden Joko Widodo meresmikan IDX Carbon pada Selasa (26/9/2023), transaksi di bursa karbon masih saja sepi. Transaksi baru terjadi pada hari peresmian Bursa Karbon Indonesia dan 8 hari setelahnya.
Pada Selasa (26/9/2023), total transaksi yang terhimpun mencapai Rp29,2 miliar. Lalu, pada Rabu (4/10/2023) transaksi yang terjadi hanya Rp974.400 untuk 14 ton unit karbon (tCO2), sehingga total baru 459.967 unit karbon yang telah diperdagangkan.