Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank UOB Indonesia bakal fokus menggarap segmen nasabah muda dan lifestyle, setelah UOB Group mengambilalih lini bisnis consumer banking milik Citibank, N.A.
Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan pihaknya akan mengambil momentum atas akuisisi portofolio Citibank dengan memperkuat posisi sebagai perbankan ritel di wilayah Asia Tenggara.
“Ke depannya, kita akan ekspansi kedua segmen itu, baik itu anak muda ataupun kelompok yang sudah mapan, di mana mereka adalah orang yang mau mobile dan ingin terus menjelajahi region [Asean] ini. Jadi, mereka bisa melihat platform UOB lebih berguna,” ujarnya pada Bisnis, Senin (9/10/2023).
Lebih lanjut, Head of Strategic Communication and Brand UOB Indonesia Maya Rizano menjelaskan dalam menggarap laju bisnis kartu kredit pun pihaknya bakal memanfaatkan aspek gaya hidup alias lifestyle dari seorang nasabah.
Menurutnya, dengan mengaitkan kartu kredit dengan gaya hidup nasabah, bank punya potensi lebih besar dalam memperluas customer base.
“Salah satunya program yang sedang berjalan, yaitu penjualan tiket Taylor Swift 2024 nanti,” ucapnya.
UOB Indonesia juga berencana melakukan lebih banyak kolaborasi lintas batas atau cross collaboration dengan berbagai entitas di berbagai negara Asia Tenggara, seperti Jakarta, Ho Chi Minh, Hong Kong, dan Singapura.
Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk memberikan manfaat yang dapat dinikmati oleh nasabah UOB di berbagai tempat.
“Jadi makin seamless, kemanapun nasabah pergi, kartu kredit ini bisa digunakan berbagai negara,” katanya.
Menariknya, tak hanya fokus di bisnis barunya di kartu kredit, bank UOB Indonesia justru sudah lebih dulu melengkapi pilihan nasabah dengan fasilitas buy now pay later (BNPL) yang bernama TMRW Pay.
Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengakui alasan diluncurkannya fasilitas ini, karena tidak semua orang ingin memiliki kartu kredit, dan dengan adanya TMRW Pay, nasabah dapat memilih opsi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Dia menyebut, peluncuran paylater ini pun seiring dengan perkembangan aktivitas e-commerce, konsumen terus mencari alternatif pendanaan untuk mengelola keuangan mereka bagi konsumen di Indonesia yang menginginkan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam pengeluaran mereka
Tercatat TMRW Pay diluncurkan pada 2021. Melansir dari situs resminya, layanan ini menawarkan tenor 1, 3, 6, 9 bulan, di mana untuk tenor satu dan tiga bulan dikenakan bunga 0 persen. Sementara, untuk cicilan 6 dan 9 bulan dikenakan bunga 3 persen per bulan.
Adapun, hingga saat ini untuk persetujuan kredit instan dilakukan untuk para nasabah terpilih ataupun melalui mitra TMRW.
“Kita itu bank bukan pinjol. Jadi, kita tidak menyuruh orang untuk daftar [paylater] tapi, kita mengakusisi nasabah degan cara menggandeng partner, di mana saat ini adalah Bhinneka. Jadi, ketika mereka membutuhkan barang, maka Bhinneka bisa menawarkan TMRW Pay untuk menjadikannya cicilan,” ucap Hendra.
Sebagai informasi, Bhinneka adalah platform e-commerce daring-luring yang berfokus dalam jual beli komputer dan produk IT.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan lebih banyak mitra untuk menjangkau konsumen. Kami percaya hal ini akan berkontribusi terhadap peningkatan penetrasi kredit dan percepatan perekonomian digital di Indonesia,” katanya beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Wholesale Banking Director UOB Indonesia Harapman Kasan mengatakan proses akuisisi yang melibatkan empat negara ASEAN ini diharapkan selesai pada November 2023.
Sebagaimana diketahui, UOB Group mengakuisisi bisnis konsumer Citigroup di empat negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Thailand, dan Vietnam dan Indonesia senilai 5 miliar dolar Singapura atau setara dengan Rp53,21 triliun.
Adapun, akusisi bisnis ini mencakup portofolio bisnis pinjaman tanpa agunan dan pinjaman beragunan, wealth management dan retail deposit atau tabungan segmen ritel. Citigroup juga akan keluar dari China, India, Australia, Polandia, dan Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel