Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan pesan lugas, yakni akan mempertahankan suku bunga BI stabil beberapa waktu ke depan. BI tidak akan melakukan pelonggaran moneter dalam waktu dekat, demi melindungi rupiah dari volatilitas pasar global.
Laju inflasi biasanya menjadi variabel utama dalam penentuan turunnya suku bunga BI. Sehingga, ketika inflasi September 2023 berhasil turun ke 2,28 persen (year-on-year/YoY), mendekati batas bawah sasaran pemerintah yakni 3±1 persen, harapan soal turunnya suku bunga mulai muncul.
Sayangnya, ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Volatilitas nilai tukar masih terjadi di berbagai negara, terutama dipicu oleh spekulasi kenaikan suku bunga selanjutnya oleh Federal Reserve (The Fed).