Bisnis.com, JAKARTA — Kehilangan pekerjaan di sektor batu bara merupakan keniscayaan seiring transisi energi. Akan tetapi, tentu saja tidak lengkap melihat perkembangan tersebut dengan menafikan lapangan kerja yang sudah dan akan tercipta dari energi terbarukan. Masalahnya, seberapa cepat penciptaan lapangan kerja di sektor hijau mampu mengompensasi yang hilang di batu bara.
Baru-baru ini, menurut laporan Global Energy Monitor (GEM) menyebutkan pergeseran energi dari batu bara akan menyebabkan kehilangan pekerjaan sebanyak 100 kali setiap hari hingga 2035, sebagian besar terjadi di China dan India.
Penutupan tambang, diproyeksikan akan menghilangkan sekitar 15 persen pekerjaan di sektor tambang batu bara dunia hingga 2035, atau total sekitar 400.000 pekerjaan.