Bisnis.com, JAKARTA – Jalur Gaza kembali membara. Pasca-serangan mendadak yang dilancarkan Hamas pada Sabtu (7/10/2023), Israel enggan berpangku tangan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam membumihanguskan Hamas dan mengatakan bahwa setiap anggotanya adalah "orang mati" pada Kamis (12/10/2023). Adapun, Hikmahanto Juwana selaku Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) berpendapat bahwa konflik Israel-Hamas berisiko tereskalasi menjadi Perang Dunia Ketiga.
Melansir BBC, tokoh oposisi Benny Gantz turut menguatkan pernyataan Netanyahu dengan mengatakan bahwa saat ini adalah masa perang bagi Israel. Sebagai informasi, korban tewas di Israel telah mencapai 1.200 orang, bersamaan dengan 1.100 orang tewas akibat serangan udara Israel di Gaza.
Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku telah berbicara dengan Netanyahu dan menjelaskan bahwa Israel harus beroperasi sesuai dengan aturan perang. Melansir The Guardian pada Kamis (12/10/2023), serangan yang dilakukan Hamas membuat opini di AS dengan cepat terpecah ketika pertikaian narasi yang lebih luas terjadi, terutama mengenai penyebab serangan tersebut, serta perbedaan mengenai apakah Gaza masih diduduki, karena jumlah korban tewas warga Palestina, termasuk seluruh keluarga, meningkat tajam akibat pemboman balasan Israel.