Tugas Berat Keuangan Syariah RI Capai Pangsa Pasar 50%

Bisnis.com,13 Okt 2023, 17:45 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Ilustrasi lembaga keuangan syariah./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menginginkan agar pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia mencapai 50%. Namun, hingga Juni 2023, pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia masih mencapai 10,94% terhadap total keuangan nasional.

"Pangsa pasarnya [keuangan syariah] mungkin harus meningkat, paling tidak 50%. Sekarang baru 10%. Ini harus kita genjot sampai 50%," tutur Ma’ruf dalam pembukaan Ijtima Sanawi Dewan Pengawas Syariah pada Jumat (13/10/2023).

Menurutnya, target itu memang menjadi tugas yang berat. Dia mendorong agar berbagai pihak terlibat dalam mendongkrak pangsa pasar syariah di Indonesia. Di antara upaya yang bisa dilakukan adalah mendorong pengusaha-pengusaha yang bergerak di industri keuangan masuk ke pasar syariah.

"Kita harus dorong pengusaha muslim masuk ke industri keuangan. Tidak ada pengusaha, tidak jalan itu," ujar Ma’ruf.

Adapun, Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara mengatakan lembaga jasa keuangan syariah di Indonesia telah memiliki aset Rp2.450 triliun per Juni 2023, tumbuh 13,3% secara tahunan (year on year/yoy). Namun, pangsa pasarnya masih mencapai 10,94% terhadap total keuangan nasional. 

Khusus perbankan syariah, pangsa pasarnya mencapai 7,3 persen terhadap keseluruhan aset. Dari sektor pasar modal syariah, per akhir Agustus 2023, pangsa pasar sukuk korporasi, sukuk negara, dan reksadana syariah mencapai 17,7 persen. Lalu, pangsa pasar saham syariah mencapai 56 persen terhadap seluruh emiten tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Meski begitu, menurutnya keuangan syariah tetap menunjukan kontribusi penting terhadap ekonomi nasional. "Keuangan syariah tahan hadapi krisis, tumbuh lebih tinggi dari keuangan konvensional," ujarnya.

Industri keuangan syariah juga mempunyai potensi pasar yang besar. "Demand Indonesia sebagai negara penduduk muslim yang besar di dunia, yakni 87% dari jumlah penduduk," ujarnya.

Selain itu, pasar keuangan syariah di Indonesia telah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Islamic Finance Development Indicator (IFDI) pada 2022 menempatkan industri keuangan syariah di Indonesia di peringkat ke-7 aset keuangan terbesar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini