Rumah Sakit di Gaza Chaos, Korban Jiwa Konflik Hamas - Israel Diprediksi Terus Bertambah

Bisnis.com,16 Okt 2023, 11:42 WIB
Penulis: Hesti Puji Lestari
Seorang petugas Israel yang terluka memberi isyarat ketika dia tiba di rumah sakit, menyusul infiltrasi massal oleh orang-orang bersenjata Hamas dari Jalur Gaza, di Ashkelon, Israel selatan 7 Oktober 2023. REUTERS/Amir Cohenrn

Bisnis.com, SOLO - Korban jika akibat konflik yang terjadi antara Hamas Palestina vs Israel tembus 4.100 orang pada Senin, 16 Oktober 2023.

Dilansir dari BBC, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa hingga Minggu malam, 2.670 orang telah tewas dan sekitar 9.600 orang terluka di wilayah kantong Jalur Gaza sejak dimulainya konflik.

Sementara pihak berwenang Israel memperkirakan sekitar 1.500 orang tewas dalam konflik yang telah berlangsung selama sembilan hari tersebut, sehingga total jumlah korban tewas mencapai lebih dari 4100 orang.

Associated Press mengutip para pekerja medis setempat mengatakan bahwa ribuan orang yang terluka kemungkinan besar akan meninggal.

Hal ini karena rumah sakit di daerah Palestina terus dibanjiri pasien sementara obat-obatan dan bahan bakar semakin menipis.

Unit perawatan intensif di Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan dilaporkan penuh dengan pasien, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak di bawah usia tiga tahun.

Anak-anak ini dilaporkan terluka dalam serangan udara. Rumah Sakit tersebut juga mulai mengeluh soal berkurangnya pasokan bahan bakar untuk pembangkit listrik yang diperkirakan akan habis. pada hari Senin.

Kemudian, Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, yang terbesar di wilayah tersebut, dilaporkan mengatakan akan menguburkan 100 jenazah di kuburan massal sebagai tindakan darurat setelah kamar mayatnya meluap.

Laporan tersebut dinilai valid lantaran sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa alias PBB.

Sebelumnya, menurut pejabat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), tempat penampungan pengungsi di Gaza selatan tengah kelebihan beban dan kekurangan pasokan penting.

“Kami mempunyai kapasitas yang sangat terbatas di wilayah selatan. Tidak ada tempat penampungan yang tersedia melihat jumlah pengungsi yang akan datang,” kata Lynn Hastings, Koordinator Residen dan Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hesti Puji Lestari
Terkini