Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) bakal mengumumkan penyesuaian ketentuan terkait jangka waktu penutupan rekening kosong atau saldo Rp0 secara otomatis per 1 November 2023. Lalu bagaimana nasib rekening dormant alias jarang dipakai?
Pekan lalu, Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Armand Hartono mengutarakan kebijakan penutupan saldo 0 bukanlah kebijakan baru. Penutupan rekening saldo O merupakan penyesuaian kebijakan seiring dengan pulihnya kondisi pandemi Covid-19.
"[Penutupan saldo nol] itu dari dulu, sudah begitu policy-nya. Cuma karena saat itu Covid-19, kita perlonggar, yaitu 14 bulan. Sekarang balik normal lagi ke yang dulu [12 bulan]. Itu [ketentuan] policy lama. Kalau emang nggak dipakai, mau diapain? Nol [rupiah] kok,” ujarnya saat ditemui Bisnis, pekan lalu, (11/10/2023).
Armand, yang juga salah satu pewaris konglomerasi Grup Djarum di mana BCA menjadi salah satu unit bisnisnya, membantah bahwa kebijakan penutupan rekening terkait efisiensi bisnis.
Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT Bank Permata Tbk. atau Permata Bank (BNLI) Meliza M. Rusli yang mengatakan aksi ini kerap perbankan lakukan.
Dirinya menyatakan bahwa penutupan rekening nasabah dengan saldo nol atau pasif tidak dimaksudkan untuk menghindari beban finansial. Justru, ini lebih sebagai upaya mematuhi regulasi ketat dalam menjaga ketertiban pencatatan di sistem perbankan.
“Semua ada pencatatannya, karena diawasi dan dimonitor baik sisi perbankan dan regulator, kalau misalnya ada akun yang kosong dalam waktu yang lama, tentu kita berusaha menghubungi nasabahnya. Kalau tidak ada informasi [dari nasabah], memang harus ada tindakan yang diharuskan dari sisi regulasi,” ujarnya saat ditemui awak media usai agenda Wealth Wisdom.
Menurutnya, penutupan rekening menjadi salah satu arahan dari regulator untuk meminimalkan risiko keuangan, misalnya mengurangi fraud hingga aktivitas ilegal berupa pencucian uang.
“Jadi kalau ada dormant account [tabungan pasif] pasti ada action plan yang dilakukan. Kita ada policy kebijakan [penutupan rekening otomatis] ke arah sana juga,” ucapnya.
Sebagai informasi dalam website resminya, BCA menginformasikan mulai 1 November 2023, rekening kosong dan pasif bakal ditutup, apabila tidak ada transaksi selama 12 bulan berturut-turut.
"Untuk menghindari rekening BCA tertutup secara otomatis, lakukan transaksi dan simpan dana sesuai dengan minimum saldo," tulis BCA beberapa waktu lalu.
Adapun, perubahan ketentuan baru akan berlaku untuk jenis rekening BCA antara lain Tahapan, Tahapan Gold, Tahapan Xpresi, Tapres, TabunganKu, BCA Dollar, dan Giro yakni tanggal ketentuan berlaku mulai 1 November 2023 dan jangka waktu rekening tidak aktif selama 12 bulan berturut-turut saldo 0 dan tidak ada transaksi
Kebijakan Bank Atas Rekening Tidur atau Dormant
Sementara, terkait Rekening BCA dinyatakan pasif atau tidur adalah saat tidak ada aktivitas perbankan, baik transaksi debit maupun kredit selama 6 bulan berturut-turut. Kebijakan ini di luar bunga, biaya administrasi dan pajak.
Saat rekening dinyatakan pasif, maka sejumlah transaksi perbankan tidak bisa dilakukan dengan menggunakan rekening tersebut. Meski demikian BCA mengizinkan dilakukan transaksi melalui e-Channel BCA, seperti myBCA, BCA mobile, KlikBCA dan ATM BCA untuk rekening pasif. Meski demikian, limit transaksi harian akan disesuaikan dengan jenis kartu ATM BCA yang dimiliki.
"Nasabah bisa tetap melakukan aktivitas melebihi limit transaksi harian melalui Teller bank. Namun, proses transaksinya perlu melalui proses override dari Supervisor Bank," tertulis dalam pengumuman BCA yang dikutip, Senin (16/10/2023).
Saldo Minimum Rekening Pasif (Dormant)BCA menetapkan rekening menjadi dormant jika tidak memiliki saldo minimal tertentu dan tidak ada aktivitas transaksi apapun selama 6 (enam) bulan berturut-turut. Misalnya, rekening di bawah saldo Rp10 juta akan menjadi dormant jika tidak ada transaksi. Sedangkan dalam dolar Amerika, untuk rekening dengan saldo di bawah US$1.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel