Bisnis.com, JAKARTA -- Grup perbankan global Citigroup Inc. memperluas fokus dalam pembiayaan sosial di kawasan Asia, termasuk Indonesia melalui tim global ‘Citi Social Finance’.
Global Head of Social Finance Citigroup Jorge Rubio Nava mengatakan tim yang terdiri dari 20 bankir Citi di wilayah Asia ini bakal mendukung upaya klien dalam memperluas akses layanan dasar bagi kelompok masyarakat yang kurang terlayani.
Dia menyebut, para bankir yang ada menjangkau seluruh bisnis, termasuk perbankan korporasi dan perbankan komersial, di Vietnam, Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan di Indonesia.
“Saat ini, fokus kami dalam social finance beragam. Mulai dari, perumahan terjangkau, pendidikan, perawatan kesehatan, akses ke infrastruktur dasar, seperti air dan sanitasi, telekomunikasi, dan keamanan pangan, bahkan kami membiayai petani kecil agar terhubung melalui rantai pasokan klien kami serta perumahan terjangkau,” ucapnya saat ditemui Bisnis di Jakarta, Senin (16/10/2023).
Jorge menuturkan, tim yang ada bakal menjembatani solusi yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat berpenghasilan rendah, salah satunya dengan meningkatkan ketersediaan produk dan layanan.
Adapun, tim Citi Social Finance memang secara aktif mengikuti perkembangan klien mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan. Baginya, ketika klien mengembangkan model bisnis untuk mencapai skala tertentu dan memerlukan pendanaan tambahan, maka peran tim tersebut adalah untuk membantu mereka menemukan sumber pendanaan yang sesuai, baik dari Citi maupun investor lainnya.
Tercatat, di Indonesia sendiri, Citibank. N.A., Indonesia (Citi Indonesia), telah memfasilitasi berbagai transaksi pembiayaan sosial, salah satunya Bank BTN senilai $100 juta pada Mei 2022 untuk membangun 2,.857 hunian bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menengah.
Selain itu, Citi juga memberikan fasilitas pembiayaan sosial bersama Home Credit senilai Rp275 miliar pada Desember 2022.
Fasilitas pembiayaan sosial ini bertujuan untuk membantu 44.600 masyarakat membeli perangkat digital dasar seperti ponsel pintar (smartphone) dan tablet, di mana hampir setengahnya adalah perempuan.
Pada bulan Maret 2023, Citi Indonesia juga mengumumkan fasilitas pembiayaan sosial bersama untuk PT Permodalan Nasional Madani (PNM) senilai Rp150 miliar, untuk membantu PNM dalam memperluas portfolio pinjaman mikro dan mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia yang kurang terlayani.
Pembiayaan ini diahrapkan dapat menjangkau 52.500 pengusaha mikro yang mayoritas adalah perempuan.
Di wilayah Asia lainnya, Citi juga memobilisasi pendanaan sebesar $20 juta kepada ASA Filipina untuk mendukung pertumbuhan keuangan mikro bagi pengusaha perempuan; serta mendanai petani di India melalui kemitraan dengan IndusInd, yang diharapkan mampu mendorong inklusi ekonomi dan ketahanan pangan.
Citi juga mendukung perintis transaksi penyeimbangan karbon sosial di Vietnam, yang membantu rumah tangga berpenghasilan rendah megnakses kompor hemat energi dan alat pemurni air, sekaligus memberikan peluang kerja bagi perempuan di komunitas pedesaan.
Sebelumnya, CCO Citibank, N.A., Indonesia Batara Sianturi mengatakan seluruh transaksi yang dijalankan oleh Citi akan mendukung komitmen perusahaan untuk membiayai dan memfasilitasi Keuangan Berkelanjutan sebesar US$1 triliun pada 2030, serta membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.
Hal ini juga turut berkontribusi terhadap upaya global Citi untuk mendukung kemajuan ekonomi bagi 15 juta rumah tangga berpenghasilan rendah 10 juta diantaranya adalah perempuan pada tahun 2025.
“Untuk membantu mencapai komitmen tersebut, kami telah memperluas cakupan upaya pembiayaan sosial kami agar mampu menjangkau lebih banyak komunitas yang kurang terlayani di seluruh dunia,” ujarnya.
Sebagai informasi, Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) memastikan tidak lagi menggarap bisnis ritel setelah menjual lini bisnis consumer banking kepada Bank UOB Indonesia. Penjualan portofolio itu ditarget rampung dalam waktu dekat ini.
Head of Banking, Capital Markets and Advisory Citi Indonesia Anthonius Sehonamin menyebut pihaknya akan fokus ke bisnis corporate banking dan tidak akan menyalurkan credit consumer langsung secara ritel.
"Jadi memang dikasih ke korporasi, tapi end used-nya menuju customer. Memang strategi dari Citi nanti hanya korporasi saja wholesale banking. Bukan berarti kami tidak berkomitmen ke ujungnya customer], cuma kita harus lewat para klien kami [korporasi]," katanya saat Media Workshop di Ritz Carlton, Kamis (21/9/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel