Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank UOB Indonesia mengumumkan Aswin Wirjadi mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Independen Perseroan. Pemberitahuan pengunduran diri ini disampaikan per tanggal 10 Oktober 2023.
Selanjutnya permohonan pengunduran diri tersebut akan disampaikan untuk memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Perseroan telah menerima permohonan pengunduran diri Bapak Aswin Wirjadi dari jabatannya sebagai Komisaris Independen Perseroan, melalui surat tertanggal 10 Oktober 2023,” tulis Bank UOB Indonesia berdasarkan keterbukaan informasi, Senin (16/10/2023).
Melansir dari situs resmi UOB Indonesia, Aswin Wirjadi merupakan Sarjana Teknik dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta dan memiliki lebih dari 41 tahun pengalaman dalam industri perbankan.
Dirinya pertama kali ditunjuk sebagai Komisaris Independen Bank pada Juni 2009 dan terakhir diangkat kembali pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 3 Mei 2023. Aswin juga menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi.
Pria tersebut memulai karier di PT IBM Indonesia pada 1972. Dia bergabung dengan Chase Manhattan Bank N.A. sejak 1977 hingga 1989 dengan jabatan terakhir sebagai Country Consumer and Private Banking Head, Cabang Jakarta.
Kemudian, dia diangkat sebagai Direktur MIS di PT Indomobil Niaga International pada 1989. Setelah itu, dirinya bergabung dengan PT Bank Central Asia pada 1990 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Presiden Direktur pada 2008.
Tak berhenti sampai di situ, Aswin juga sempat menduduki jabatan sebagai Chairman di Financial Wealth Pte Ltd sejak 2008 hingga 2016 dan Komisaris PT Limawira Wisesa sejak 2005 hingga 2009.
Mundurnya sang Komisaris Independen ini pun kian mengonfirmasi bahwa nama Johanes Susilo, Presiden Komisaris PT Sucorinvest Asset Management sejak 2013 hingga 2023 bakal menggantikan Aswin Wirjadi.
Sebagai informasi, nama Johanes sudah disematkan dalam profil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang bakal dilaksanakan Kamis, 26 Oktober 2023 mendatang.
Sebagai informasi, perubahan susunan dewan komisaris Perseroan ini merupakan salah satu mata acara dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Di mana, mata acara lainnya yakni persetujuan atas peningkatan modal dan perubahan susunan dewan komisaris Perseroan dibagi dalam dua poin.
Pertama, Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan dengan cara mengeluarkan saham baru yang akan ditawarkan kepada Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Kedua, persetujuan atas perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan dan menegaskan susunan pemegang saham Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal tersebut.
Wholesale Banking Director UOB Indonesia Harapman Kasan menyebut peningkatan modal ini terkait rencana untuk merampungkan akuisisi UOB akusisi bisnis ritel Citibank.
“Ini seiring dengan akuisisi [bisnis ritel] Citibank dan komitmen kita untuk invest ke Indonesia. Nanti, dalam waktu dekat [kami] akan baru ketemu OJK di akhir bulan, karena kita bringing capital to Indonesia to invest,” ucapnya pada Bisnis, Rabu (11/10/2023).
Sebagaimana diketahui, Citigroup melepas bisnis konsumer di Asia Tenggara kepada UOB Group. Harapman menyampaikan proses akuisisi yang melibatkan empat negara Asean diharapkan bakal rampung pada November 2023.
Adapun, sebelumnya, Country Head of Public Affairs Citi Indonesia Puni A. Anjungsari menyampaikan proses akuisisi ini sebagai "jual putus," yang berarti begitu proses akuisisi selesai, Bank UOB Indonesia akan langsung mengambil alih dan mengelola bisnis konsumer Citi Indonesia
“Akusisi ini tidak hanya bisnis konsumernya saja ya, tapi semua elemen mulai dari kantor cabang, call center, dan karyawan juga diambil alih oleh UOB. Harus sepaket semuanya. Tidak ada PHK,” kata Puni di sela-sela obrolan beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel