Wamenlu Ungkap 3 Fokus Kerja Sama Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia

Bisnis.com,17 Okt 2023, 05:12 WIB
Penulis: Erta Darwati
Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Usman Kansong, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Pahala Mansury dalam Media Gathering Persiapan KTT Asean ke-43 di Hutan Kota by Plataran, pada Senin (28/8/2023). JIBI/Erta Darwati

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Pahala Mansury menyatakan ada tiga bidang yang difokuskan dalam kerja sama antara Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia. 

Dia menyatakan bahwa mesti mengubah tantangan menjadi peluang untuk memajukan kerja sama ekonomi yang konkret. 

"Ke depan, ada tiga bidang yang harus kita fokuskan kerja sama kita," katanya saat pembukaan INA-LAC 2023, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (16/10/2023). 

Pahala menjelaskan yang pertama yaitu memperluas perdagangan dan investasi. Pada bidang perdagangan, total perdagangan antara Indonesia, Amerika Latin dan Karibia telah meningkat 8,9% dalam 5 tahun terakhir.

"Pada 2022, nilainya mencapai US$ 13,10 miliar (Rp205,7 triliun), naik 24,4% dari tahun sebelumnya. Investasi antara Indonesia, Amerika Latin dan Karibia adalah senilai US$ 11,30 juta (Rp177 miliar) pada 2022. Pertumbuhan eksponensial dari 2021 US$ 1,89 juta (Rp29,6 miliar)," ujarnya. 

Kedua, yaitu transisi energi. Dia menjelaskan bahwa Indonesia, Amerika Latin dan Karibia memiliki ambisi yang sama untuk bertransisi ke energi terbarukan dan mencapai emisi nol.

Menurutnya, keduanya memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi energi terbarukan terutama pada energi hijau.

Dia menjelaskan bahwa Indonesia, Amerika Latin dan Karibia juga dapat memainkan peran penting dalam industri mobil listrik. 

"Karena kita memiliki cadangan yang melimpah di mineral penting. Termasuk Nikel, Tembaga, Kobalt, dan Lithium. Kita harus mengejar bagaimana kita bisa saling melengkapi satu sama lain untuk menjadi bagian penting dalam rantai pasokan global dan berkontribusi untuk mempercepat transisi energi global," tambahnya. 

Ketiga, ekonomi digital dan kreatif. Dia menjelaskan bahwa Indonesia, Amerika Latin dan Karibia mengalami pertumbuhan yang substansial dalam teknologi digital. 

"Berpotensi menghasilkan US$ 1,7 triliun pada tahun 2030 di Amerika Latin dan US$ 360 miliar (Rp5.655 triliun) pada 2023 di Indonesia. Baik Indonesia maupun LAC menikmati lebih dari 4% pangsa PDB dari ekonomi kreatif," ucapnya.

Menurutnya, dampaknya dapat menghadirkan banyak bidang untuk untuk berkolaborasi termasuk dalam pengembangan digital talenta dan infrastruktur digital. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini