Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi BRI Life atau BRI Life menyebut portofolio Produk Asuransi yang Berkaitan dengan Investasi (PAYDI) atau unit link perusahaan terus berkurang. Perusahaan kini berfokus terhadap produk yang menawarkan manfaat pertanggungan asuransi tanpa adanya investasi atau produk tradisional.
“Dulu memang mungkin mayoritas di unit link, tapi sekarang 90% itu tradisional dan 10 persen unit link,” kata Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming dalam Media Engagement BRI Life di Jakarta, Senin (16/10/2023).
Lim mengatakan bahwa masih ada nasabah yang membutuhkan produk unit link meskipun porsinya saat ini kecil. Dia juga berpendapat bahwa sejatinya tidak ada masalah pada produk tersebut.
Namun masalahnya memang apakah produk tersebut cocok tidak untuk nasabah. Menurutnya produk unit link lebih kompleks dibandingkan produk tradisional. Di sisi lain, Plt. Direktur Utama BRI Life I Dewa Gede Agung mengatakan bahwa pihaknya masih akan tetap menyediakan produk unit link apabila ada permintaan, khususnya segmen menengah ke atas.
Pihaknya juga memastikan bahwa unit link dijual kepada nasabah yang sudah memahami produk tersebut.
“Karena ini produk yang kompleks, jangan sampai dijual ke customer yang belum punya pemahaman yang cukup tentang produk asuransi yang bundling dengan investasi,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi mengatakan produk serta segmentasi BRI Life saat ini telah berada di jalur yang tepat, sesuai dengan segmen BRI, sebagai pemegang saham utama.
Menurutnya produk yang dijual dominan telah mengarah ke proteksi, dan portofolio unilink terus dikurangi. “Saat ini, bisnis BRI LIfe 85% bergerak di kanal bisnis Bancassurance,” katanya.
Tidak hanya itu, Sutadi mengatakan pihaknya juga tengah mengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Bank BRI.
“Proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo.
Selain itu, pengembangan pemasaran melalui Agen BRILink yang menggunakan media EDC Android sebagai tools pemasaran juga terus dioptimalkan,” katanya.
Adapun sampai akhir September 2023, BRI Life telah melayani sekitar 27,1 juta jiwa tertanggung, angka tersebut tumbuh lebih dari 8% dibandingkan September 2022.
Sampai akhir September 2023, BRI Life juga telah membayarkan klaim sebesar Rp4,1 triliun, tumbuh 14,2% year on year (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel