Bisnis.com, JAKARTA - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) yakin penyaluran kredit akan tetap moncer pada tahun ini di tengah berbagai tantangan.
Citibank Indonesia sendiri telah mencatatkan penyaluran kredit pada semester I/2023 sebesar Rp43,24 triliun, naik 10,33% sepanjang tahun berjalan atau secara year to date (ytd).
"Kita sangat optimistis kredit tumbuh dari 10-12%, 9-11%, kami optimistis target itu akan tercapai di tahun ini," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi setelah acara konferensi pers penandatanganan kesepakatan pembiayaan rantai pasok berkelanjutan antara Citibank Indonesia dengan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia pada hari ini, Senin (16/10/2023).
Sebelumnya, ia juga mengatakan kinerja perbankan di Indonesia masih akan tetap meyakinkan didorong oleh sejumlah kondisi. "Kalau kita lihat likuiditas, pertumbuhan portofolio kredit, hingga CAR [capital adequacy ratio/CAR] tetap terjaga," katanya dalam kunjungannya ke Wisma Bisnis Indonesia pada bulan lalu (27/9/2023).
Kondisi ekonomi Indonesia juga tetap terjaga dengan baik. Tingkat Inflasi hingga defisit fiskal pada angka yang terkendali.
Meskipun, ia mengungkapkan terdapat sejumlah tantangan yang akan dihadapi ekonomi Indonesia pada akhir tahun ini. "Permintaan domestik memang kuat, tapi kita masih melihat keseimbangan dari neraca transaksi berjalan, apakah positif atau slow," ujarnya.
Secara industri, mengacu laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), kredit yang disalurkan oleh perbankan mulai tumbuh positif pada dua bulan belakangan ini. Penyaluran kredit pada Agustus 2023 tercatat sebesar Rp6.709,5 triliun, tumbuh 8,9% secara tahunan (year on year/yoy) setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,4% yoy.
Sementara, titik terendah pertumbuhan kredit tahun ini ada pada Juni di angka 7,76%. Artinya, pertumbuhan kredit bank rebound dalam dua bulan berturut-turut.
"Perkembangan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur perorangan 9,3 persen yoy dan debitur korporasi 8,4 persen yoy," tulis BI dalam laporannya beberapa waktu lalu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menilai moncernya kredit dalam dua bulan terakhir menjadi indikasi positif bagi industri bank untuk dapat mencapai target pertumbuhan kreditnya tahun ini.
"Berdasarkan RBB [rencana bisnis bank], kredit diperkirakan secara industri tumbuh dobel digit pada akhir 2023. Oleh karena itu, kenaikan kredit dalam dua bulan terakhir menjadi sinyal positif bagi bank untuk dapat mencapai target penyaluran kredit," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel