Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) telah menawarkan obligasi hijau atau green bond dengan nilai mencapai Rp6 triliun. Adapun, berdasarkan jadwal penawaran, obligasi hijau itu mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (18/10/2023).
Mengacu prospektusnya, Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2023 atau obligasi hijau itu terdiri dari tiga seri, yaitu Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri A, Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri B, dan Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri C. Masing-masing ditawarkan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi.
Pada Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri A ditawarkan sebesar Rp1,34 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,10 persen per tahun dan berjangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi.
Pada Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri B ditawarkan sebesar Rp4,15 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,35 persen per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal emisi.
Terakhir Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri C ditawarkan sebesar Rp500 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,30 persen per tahun dan berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Adapun, bunga obligasi itu dibayarkan setiap triwulan sejak tanggal emisi, di mana bunga pertama akan dibayarkan pada 17 Januari 2024 sedangkan bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi akan dibayarkan masing-masing pada 27 Oktober 2024 untuk Seri A, 17 Oktober 2025 untuk Seri B dan 17 Oktober 2026 untuk Seri C. Pelunasan obligasi sendiri dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.
Dalam jadwalnya, BRI menjalankan masa penawaran umum untuk obligasi hijau itu pada 10 Oktober 2023 hingga 12 Oktober 2023. Adapun, berdasarkan keterbukaan informasi, obligasi hijau BRI sudah mulai tercatat di bursa.
"Mulai 18 Oktober 2023 akan dicatatkan efek berupa Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2023," tulis pengumuman bursa pada Selasa (17/10/2023).
Adapun, wali amanat dari efek itu adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dan mendapatkan rating emisi idAAA atau triple A PEFINDO.
Sebelumnya, Manajemen BRI menjelaskan dalam keterbukaan bahwa penerbitan obligasi hijau itu ditujukan untuk membiayai sejumlah proyek hijau.
"Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berwawasan Lingkungan ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan perseroan untuk pembiayaan maupun membiayai kembali kegiatan dalam kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan untuk modal kerja," ujar Manajemen BRI.
Pada tahun lalu, BRI juga telah menerbitkan obligasi hijau senilai Rp5 triliun yang merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB). Total target dana yang akan dihimpun dari penerbitan green bond BRI itu sebesar Rp15 triliun dan dilakukan bertahap selama 3 tahun, dari 2022 hingga 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel