Erick Thohir: Perdagangan Indonesia-China Tembus Rp2.000 Triliun

Bisnis.com,19 Okt 2023, 08:27 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping, di Great Hall of the People, Beijing, pada Selasa, (17/10/2023). Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan nilai perdagangan antara Indonesia-China telah mencapai US$130 miliar atau setara Rp2.055 triliun (kurs Rp15.808 per dolar AS).

Erick Thohir menyatakan capaian tersebut menunjukkan bahwa hubungan kerja sama antar kedua negara terus tumbuh dan berkembang.

Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi kedua negara, untuk memastikan kesejahteraan rakyat terus diperbaiki dan ditingkatkan.

“Hubungan kerja sama Indonesia-Tiongkok terus tumbuh dan berkembang. Perdagangan antara Indonesia-Tiongkok telah mencapai lebih dari US$130 miliar,” kata Erick melalui unggahan akun Instagram resminya @erickthohir, dikutip Kamis (19/10/2023).

Adapun menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag), perdagangan Indonesia-China tumbuh positif sebesar 17,69 persen dalam lima tahun terakhir, atau sepanjang 2018-2022.

Total perdagangan kedua negara mencapai US$83,1 miliar pada periode Januari-Agustus 2023, di mana Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$545,3 juta yang disumbang oleh ekspor senilai US$41,82 miliar dan impor US$41,28 miliar.

Kemudian di 2022, total perdagangan Indonesia-China tercatat sebesar US$133,56 miliar atau meningkat 21,51 persen dari nilai perdagangan pada 2021 sebesar US$109,9 miliar.

Sebagai informasi, Erick menjadi salah satu menteri yang turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja di Beijing, China.

Pada agenda The Third Belt and Road Forum for International Cooperation, Erick berkesempatan memberikan pidato mengenai kesuksesan Indonesia dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pidato tersebut disampaikan Erick di hadapan perwakilan lebih dari 130 negara yang hadir pada agenda tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini