Putin Marah Besar, AS Rahasiakan Pengiriman Rudal Kendali Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina

Bisnis.com,19 Okt 2023, 06:23 WIB
Penulis: Rendi Mahendra
Presiden Rusia Vladimir Putin. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara di Forum Sabuk dan Jalan Tiongkok di Beijing pada 18 Oktober, menyusul pernyataan pemimpin Tiongkok Xi Jinping.

Putin mengatakan pada 18 Oktober bahwa AS membuat “kesalahan besar” dengan memberikan Ukraina rudal jarak jauh ATACMS, yang dilaporkan menimbulkan kerusakan signifikan pada pasukan Rusia dalam serangan baru-baru ini.

Berbicara pada konferensi pers di Beijing, Putin mengakui bahwa persenjataan baru yang diberikan menciptakan “ancaman tambahan” bagi pasukan Rusia.

Namun, pemimpin Kremlin menyuarakan keyakinannya bahwa militer Rusia akan mampu menangkis serangan ATACMS dan bahwa rudal jarak jauh “pada dasarnya tidak mampu mengubah situasi” di garis depan.

“Dan yang terakhir, kesalahan yang lebih besar, yang belum terlihat namun sangat penting, adalah bahwa Amerika Serikat semakin terlibat dalam konflik ini,” kata Putin, sambil mengakui bahwa negaranya sedang berperang di Ukraina.

Setelah ragu-ragu selama berbulan-bulan, Gedung Putih mengkonfirmasi pada 17 Oktober bahwa mereka telah menyediakan ATACMS yang sangat diinginkan Ukraina.

Amerika telah menyediakan sekitar 20 Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Ukraina, New York Times melaporkan pada 18 Oktober, mengutip dua pejabat Barat.

Pengiriman tersebut “dilakukan secara rahasia, karena khawatir akan diserang oleh Rusia saat dikirimkan,” lapor New York Times.

Berita tentang pengiriman ATACMS juga tidak dipublikasikan karena "Ukraina ingin membuat Rusia lengah."

Pengumuman tersebut dibuat tak lama setelah pasukan Ukraina dilaporkan menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok AS untuk menghancurkan sembilan helikopter, sistem pertahanan udara, gudang amunisi, dan infrastruktur lapangan terbang di Luhansk dan Berdiansk yang diduduki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rendi Mahendra
Terkini