Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang dilaksanakannya pemilihan Presiden Indonesia pada 10 Maret 1998, para partai di Tanah Air berupaya mendorong calon pilihannya. Partai Golkar pun meyakinkan Soeharto bahwa dia masih dikehendaki oleh publik untuk kembali maju di kontestasi pemilu.
Hal itu tampak dalam Resepsi HUT ke-33 Golkar yang berlangsung pada 19 Oktober 1997. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh semua petinggi partai berlambang pohon beringin tersebut, dihasilkan keputusan mengenai tokoh yang akan dicalonkan dalam pilpres 1998.