Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) yakni Tolaram Group masih agresif mencengkram kepemilikan di AMAR tahun ini. Terbaru, Tolaram memborong 14,37 juta lembar saham di AMAR.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Tolaram telah memborong saham AMAR dalam tiga kali transaksi. Secara rinci, Tolaram membeli 3,56 juta saham AMAR per 11 Oktober 2023 di harga Rp300.
Kemudian, Tolaram menyerok 3,44 juta lembar saham AMAR pada 12 Oktober 2023 di harga Rp314. Lalu, Tolaram memborong 7,35 juta lembar saham AMAR pada pada 13 Oktober 2023 di harga Rp328.
Total, Tolaram memborong 14,37 juta lembar saham dalam sebulan ini dan menggelontorkan dana Rp4,55 miliar untuk mempertebal kepemilikannya di AMAR.
"Tujuan dari transaksi adalah untuk investasi," tulis Manajemen Tolaram di keterbukaan informasi pada Jumat (20/10/2023).
Tolaram memang agresif memborong saham AMAR. Pada Mei 2023, Tolaram memborong 58,8 juta lembar saham AMAR. Pada April 2023, Tolaram memborong 35,2 juta lembar saham AMAR dan pada Maret 2023, Tolaram memborong saham AMAR 50 juta lembar.
Dengan memborong saham AMAR, kepemilikan Tolaram pun kian tebal di Bank Amar. Setelah transaksi pembelian saham terakhir, kepemilikan saham Tolaram di AMAR mencapai 13,05 miliar lembar dan mewakili 71,03% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar.
Tolaram Group sendiri merupakan entitas yang kepemilikannya dikuasai oleh T–Seven Limited. Sedangkan di balik T–Seven Limited ini ada entitas keluarga berupa discretionary trust, The Tolaram Family Trust.
Pemilik The Tolaram Family Trust sendiri adalah Sajen Aswani, Mohan K. Vaswani, Ishk Tolaram Foundation Ltd, Vishamkar Tikamdas Adnani, Harkishin Ghanshamdas Aswani, dan Narinder Kumar Ghanshamdas Aswani.
Selain Tolaram, pemegang saham Bank Amar lainnya adalah Investree Singapore Pte, Ltd. yang mempunyai 2,54 miliar lembar saham dengan porsi kepemilikan 13,83%.
Adapun, Bank Amar telah meraup laba bersih sebesar Rp85,04 miliar pada paruh pertama 2023. Capaian ini meningkat signifikan dibandingkan dengan semester I/2022 yang mencatatkan rugi bersih Rp88,09 miliar. Aset Bank Amar pun naik 23% secara tahunan(year on year/yoy) menjadi Rp4,67 triliun pada semester I/2023 dari sebelumnya Rp3,81 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel