Bisnis.com, JAKARTA — Platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia atau AdaKami mencatat sebanyak 40% pengguna menggunakan pinjaman dana untuk memenuhi kebutuhan produktif.
Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss menyampaikan perusahaan mengalami pergeseran kebutuhan dan karakteristik peminjam pada saat pandemi Covid-19 dari sebelumnya didominasi oleh pinjaman konsumtif.
Jonathan menuturkan bahwa saat ini 40% lebih pengguna AdaKami menggunakan pinjaman untuk modal usaha.
“Sekitar 40% mereka gunakan untuk modal usaha. Apalagi saat corona banyak yang mulai catering rumahan, bisnis-bisnis rumahan. Itu biasanya karakteristik pengguna AdaKami seperti itu,” kata Jonathan saat ditemui Bisnis di Jakarta, Sabtu (21/10/2023).
Jonathan menyampaikan bahwa AdaKami menyediakan pinjaman multiguna kepada peminjam. Dalam hal ini, AdaKami tidak membatasi jenis atau segmen pembiayaan yang akan digunakan pengguna.
“Tapi memang sebenarnya kebutuhan utama atau tujuan utamanya untuk kebutuhan konsumtif. Tapi tidak sedikit juga user AdaKami yang menggunakan itu untuk kebutuhan produktif,” ujarnya.
Hingga saat ini, AdaKami mencatat dominasi utama peminjam berasal dari kalangan usia produktif di rentang 21 tahun—50 tahun. AdaKami memproyeksi usia peminjam masih akan bertahan hingga akhir tahun.
“Sejauh ini belum ada perubahan dari demografi pengguna. Jadi masih sama dari beberapa tahun yang lalu,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel