Pilpres Argentina 2023: Ini Profil Capres Sergio Massa dan Javier Milei

Bisnis.com,23 Okt 2023, 16:44 WIB
Penulis: Erta Darwati
Calon presiden Argentina Sergio Massa berbicara kepada pendukungnya, saat ia bereaksi terhadap hasil pemilihan presiden, di Buenos Aires, Argentina 22 Oktober 2023. REUTERS/Mariana Nedelcu

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil perhitungan suara dalam pemilihan presiden (pilpres) Argentina memperlihatkan tidak ada kandidat yang memperoleh cukup suara untuk menang.

Surat suara yang dihitung, baik kandidat Sergio Massa dan Javier Milei tidak mencapai 45% suara untuk bisa dinyatakan menang. Hal itu menempatkan Sergo Massa dan Javier Milei bersaing dalam pemungutan suara untuk putaran kedua.

Berikut profil Sergio Massa dan Javier Milei:

Sergio Massa

Sergio Massa lahir pada 1972 di sebuah rumah kelas menengah di pinggiran kota Buenos Aires, wilayah kotamadya yang luas yang mengelilingi Ibu Kota Argentina.

Dia merupakan putra dari seorang pengusaha konstruksi, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Massa memasuki dunia politik pada 1990-an sebagai bagian dari kelompok sayap kanan Unión de Centro Democratico (Persatuan Pusat Demokrasi), yang mendukung partai-partai Peronis pada masa kepresidenan Carlos Menem.

Pada 1999, dia terpilih sebagai Wakil Kamar Deputi Provinsi Buenos Aires dan kurang dari 3 tahun kemudian diangkat menjadi Kepala Administrasi Jaminan Sosial Argentina (ANSES). 

Dia menjabat di tengah krisis keuangan dan meraih kesuksesan dengan peningkatan dana pensiun minimum yang telah dibekukan selama 9 tahun.

Melansir Aljazeera, Sein (23/10/2023), Massa adalah Kepala Staf Wakil Presiden Cristina Kirchner antara 2008 dan 2009, kemudian memutuskan hubungan dengan wakil presiden Argentina itu.

Dia mengatakan Kirchner harus “dipenjara” karena korupsi, dan mendukung pencabutan hak istimewanya sebagai anggota parlemen untuk tujuan tersebut. 

Massa sudah memperhitungkan momen yang tepat untuk mengambil tindakan. Kemenangan pertamanya diraih saat dilantik menjadi menteri perekonomian pada Agustus lalu. 

Pada saat itu, peso anjlok dan inflasi mencapai rekor tertinggi. Setahun kemudian, peso bertahan dan harga masih di luar kendali, namun Massa berpendapat bahwa situasinya akan jauh lebih buruk tanpa dia. Dia mengklaim telah menyelamatkan negara dari kebangkrutan.

Banyak teman Massa di media, kalangan bisnis dan elite keuangan telah membantu menyebarkan cerita tersebut. 

Dia melakukan yang terbaik untuk menunjukkan tren penurunan inflasi yaitu 7,8% pada Mei dan 114% dari tahun-ke-tahun dengan menunda devaluasi resmi peso dan bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional untuk melunasi sebagian utang dalam mata uang yuan.

Namun setiap kemunduran ekonomi berdampak buruk pada rakyat Argentina, dan membuatnya semakin sulit untuk memainkan peran menjadi pemimpin negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini