Akhirnya, Nelayan Ikan Asin di Cirebon Rasakan Berkah Kemarau Panjang

Bisnis.com,23 Okt 2023, 12:23 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Senin (23/10/2023), tampak ramai dengan aktivitas para nelayan yang tengah mengeringkan ikan hasil tangkapan dari Laut Jawa.

Bisnis.com, CIREBON - Nelayan ikan asin di Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon merasakan berkah fenomena el nino. Tahun ini, nelayan tersebut kembali merasakan kenaikan produksi.

Di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Senin (23/10/2023), tampak ramai dengan aktivitas para nelayan yang tengah mengeringkan ikan hasil tangkapan dari Laut Jawa.

Nelayan ikan yang sebagian besar perempuan ini, melakukan pengeringan ikan secara tradisional dengan cara menjemur langsung di bawah matahari.

Sebelum melakukan pengeringan, nelayan ikan ini membersihkan ikan hasil tangkapan dan melakukan penggaraman.

Nelayan ikan asin, Yanti (48) mengatakan, selama kemarau panjang ini ia bersama nelayan lainnya mampu memproduksi ikan asin sebanyak dua ton setiap harinya. Jumlah tersebut, seperti sebelum masa pandemi covid-19.

“Cuaca saat ini bersahabat dan tidak mengalami gelombang besar di Perairan Cirebon. Sehingga, banyak nelayan yang terus mencari ikan,” kata Yanti di Kabupaten Cirebon, Senin (23/10/2023).

Jenis ikan asin andalan para perajin di Desa Mertasinga yakni, ikan muka dua dan teri. Untuk ikan asin muka duan dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram, sedangkan ikan teri Rp20.000 per kilogram.

Omzet yang didapatkan setiap harinya mencapai Rp50 juta.

Ikan asin tersebut sebagian besar dipasarkan di sejumlah pasar tradisional wilayah Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan (Ciayumajakuning)‎.

"Pedagang pasar ini langsung datang ke tempat untuk mengambil ikan asin. Sisanya, baru disuplai ke Bandung atau Jakarta,” kata Yanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini