Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) terus berupaya memperbaiki kinerja sampai akhir 2023 dengan fokus terhadap beberapa hal, mulai dari transformasi bisnis hingga penguatan digital.
Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong mengatakan penguatan ini sejalan dengan dukungan penuh dari KB Kookmin Bank dan KB Financial Group sebagai pemegang saham pengendali.
“Kami terus mendorong pertumbuhan bisnis dengan menyalurkan kredit baru yang mencapai Rp3,5 triliun pada semester pertama tahun 2023, atau meningkat sebesar 40% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022,” ujarnya pada Bisnis, Senin (23/10/2023).
Menurutnya, hal ini berdampak terhadap pendapatan bunga yang meningkat sebesar 20%, dari Rp1,8 triliun menjadi Rp2,2 triliun pada periode yang sama.
Selanjutnya, Robby menuturkan pihaknya terus berkomitmen untuk mengurangi jumlah kerugian dan mengalami penurunan dalam rasio loan at risk (LAR).
Sebagaimana diketahui, PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) secara konsolidasi masih membukukan rugi bersih senilai Rp2,88 triliun pada semester I/2023.
Berdasarkan data keuangan yang dikutip Kamis (14/9/2023), kerugian Bank Bukopin pada paruh pertama 2023 membaik dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy), yakni sebesar Rp3,32 triliun.
Selain itu, Robby menyebut rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank KB Bukopin pun telah meningkat secara signifikan, yang mencapai 37,30% pada Juni 2023, dibandingkan dengan 18,83% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, dia juga menuturkan bahwa pada sisa akhir tahun ini, pihaknya bakal terus aktif dalam mendukung sektor-sektor strategis dan proyek-proyek yang berbasis pada isu-isu environmental, social, dan governance (ESG).
“Salah satu contohnya adalah dukungan pembiayaan yang kami berikan kepada PT Energi Makmur Buana (INVI) untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional,” ujarnya.
Terakhir, dalam menjaga kinerja hingga akhir 2023, Bank KB Bukopin tengah dalam proses persiapan untuk menghadirkan layanan digital banking untuk memenuhi kebutuhan nasabah di era digital saat ini.
Sebelumnya, KB Bukopin telah memberikan pernyataan mengenai kabar International Finance Corporation (IFC) yang masuk sebagai salah satu pemegang saham. IFC dikabarkan masuk ke BBKP dengan membeli kepemilikan STIC Eugene Star Holding.
Robby mengatakan pada prinsipnya Bank KB Bukopin selalu terbuka terhadap segala bentuk peluang bisnis yang dapat dioptimalkan dan dapat memberikan added value bagi perseroan, termasuk masuknya investor baru. Upaya itu pun dilakukan dengan tetap memperhatikan alignment terhadap strategi yang telah disusun perseroan.
"Namun hingga saat pernyataan resmi ini ditulis, kami belum menerima pemberitahuan resmi dari pihak IFC mengenai rencana pembelian saham BBKP," kata sang Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin dalam keterbukaan informasi pada Rabu (13/9/2023).
Adapun, Robby menjelaskan bahwa Bank KB Bukopin sebagai perusahaan terbuka akan memenuhi ketentuan dan peraturan keterbukaan yang berlaku, dengan memberikan informasi kepada publik apabila ada rencana aksi korporasi yang akan dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel