BI: Uang Beredar di Masyarakat Rp8.440 Triliun, Naik 5,9%

Bisnis.com,24 Okt 2023, 12:10 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Warga memegang sejumlah uang rupiah di Pasar Petisah, Medan, Sumatra Utara pada Minggu (29/1/2023). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) membukukan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp8.440 triliun pada September 2023. 

 Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan posisi M2 pada periode tersebut tercatat tumbuh 6% secara tahunan atau year-on-year (yoy), setelah bulan sebelumnya atau Agustus 2023 tumbuh sebesar 5,9% (yoy).  

“Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 8,4% [yoy],” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (24/10/2023).  

Sejalan dengan hal tersebut, komponen uang beredar sempit (M1) tumbuh sebesar 4,1% yang disebabkan oleh pertumbuhan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.  

Tabungan rupiah tersebut memiliki pangsa 46,9% terhadap M1, tercatat sejumlah Rp2.188,8 triliun atau tumbuh 1% (yoy), tumbuh lebih rendah dari capaian bulan lalu sebesar 1,7%. 

Erwin menyampaikan bahwa pertumbuhan uang kuasi tersebut relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.  

Adapun, pangsa uang kuasi sebesar 44,4% terhadap M2 atau senilai Rp3.743,6 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan simpanan berjangka sebesar 6,9%. 

Lebih lanjut, perkembangan M2 turut dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit yang produktif, dengan  tumbuh 8,7% (yoy), setelah tumbuh 8,9% pada Agustus 2023.  

Di sisi lain, BI juga mencatat aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 6,0% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,7% (yoy). 

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) tumbuh sebesar 13,2% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini