Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI) meraih laba bersih konsolidasi Rp44,21 triliun pada kuartal III/2023. Capaian laba ini melonjak 12,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp38,31 triliun.
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (25/10/2023), laba bersih emiten bank berkode BBRI ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 4,86% yoy menjadi Rp101,17 triliun dibanding sebelumnya yaitu sebesar Rp96,51 triliun pada kuartal III/2022.
Kenaikan laba juga disokong pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang tumbuh 12,19% yoy menjadi RpRp15,56 triliun pada sembilan bulan pertama tahun. Angka ini lebih tinggi dibanding sebelumnya yaitu Rp13,87 triliun.
Lalu, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) BRI pun susut 5,64% yoy menjadi Rp23,24 triliun.
Tak hanya itu, BRI pun meraih pendapatan lain yang naik 21,49% menjadi Rp19,10 triliun pada September 2023, dari yang sebelumnya Rp15,72 triliun (yoy).
Alhasil, laba operasional naik 15,01% menjadi Rp56,21 triliun pada September 2023 dibanding periode yang sama tahun lalu Rp48,87 triliun (yoy).
Sementara itu, dari sisi intermediasi, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.184,68 triliun pada kuartal III/2023, naik 12,32% yoy dari periode sebelumnya Rp1.054,72 (yoy). Aset bank milik pemerintah ini pun naik 9,93% persen yoy menjadi Rp1.851,96 triliun dibanding sebelumnya Rp1.684,60 triliun.
Kemudian, seiring dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BRI naik tipis 9 bps menjadi 3,23% dari level 3,14% (yoy). Namun, NPL nett BRI turun dari 0,87% menjadi 0,73% pada kuartal III/2023
Dari sisi pendanaan, BRI tercatat mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) Rp1.290,29 triliun pada kuartal III/2023, naik 13,21% (yoy). Dana murah atau current account savings account (CASA) BRI naik 10,11% persen menjadi Rp821,14 triliun pada kuartal III/2023 dibanding periode yang sama tahun lalu, Rp745,73 triliun (yoy).
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sendiri meyakini pertumbuhan kredit dapat tercapai sesuai proyeksi yang ditetapkan di awal tahun, yakni 10-12% (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel