5 Fakta LRT Jabodebek Masuk Bengkel, Biang Kerok hingga Dampaknya

Bisnis.com,26 Okt 2023, 15:39 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di Depo LRT Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyebut saat ini LRT Jabodebek beroperasi hanya dengan 9 rangkaian kereta (trainset) dan 131 perjalanan seiring dengan bertambahnya sarana yang memasuki masa perawatan di bagian roda. Sebanyak 18 trainset lainnya masuk bengkel.

Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, pengurangan rangkaian dan frekuensi perjalanan ini terpaksa dilakukan seiring dengan kondisi roda pada 18 trainset yang harus memasuki masa perawatan.

Berkurangnya jumlah rangkaian kereta semakin menambah masalah yang membayangi operasional LRT Jabodebek yang baru memulai masa operasi komersialnya sejak 28 Agustus 2023 lalu. Berikut adalah beberapa fakta terkait rangkaian kereta LRT Jabodebek yang harus memasuki masa perawatan.

1. 18 Rangkaian LRT Masuk Bengkel

Jumlah kereta yang memasuki masa perawatan tercatat bertambah dalam rentang sepekan. Berdasarkan catatan Bisnis.com pada 18 Oktober 2023, KAI melaporkan sebanyak 13 rangkaian kereta memasuki masa perawatan.

Rangkaian kereta yang harus masuk bengkel pun bertambah per Rabu (25/10/2023) kemarin. Kuswardojo mengatakan, kini 18 trainset harus memasuki masa perawatan karena keausan roda kereta.

Dengan demikian, sebanyak 5 trainset tambahan memasuki masa perawatan dalam rentang waktu 18-25 Oktober 2023.

2. Roda LRT Sudah Aus

Kuswardojo memaparkan, berkurangnya jumlah rangkaian kereta operasional disebabkan oleh kondisi roda pada 18 trainset yang harus memasuki masa perawatan.

“Pengurangan ini dilakukan karena didapati kondisi keausan roda kereta yang beroperasi sudah harus dilakukan masa pembubutan,” kata Kuswardojo di Jakarta, dikutip Kamis (26/10/2023).

Dia menjelaskan, banyaknya jumlah trainset yang memasuki masa perawatan secara bersamaan disebabkan oleh total jarak tempuh per rangkaian yang telah mencapai kisaran 22.000 kilometer-23.000 kilometer.

Sementara itu, tingkat keausan roda untuk kereta LRT yang telah mencapai jarak tempuh 20.000 kilometer adalah sekitar 4 milimeter hingga 8 milimeter. Dia mengatakan, standar dari KAI menyebut tingkat keausan roda per rangkaian tidak boleh mencapai 8 milimeter.

3. Sebanyak 103 Perjalanan Dibatalkan

Akibat minimnya armada kereta yang dapat dioperasikan, Kuswardojo mengatakan pihaknya telah membatalkan sebanyak total 103 perjalanan LRT Jabodebek per harinya. 

Kuswardojo menjelaskan, KAI telah membatalkan 28 perjalanan mulai Rabu (18/10/2023) pekan lalu. LRT Jabodebek kemudian kembali membatalkan sebanyak 75 tambahan jadwal keberangkatan mulai Rabu (25/10/2023) kemarin.

Adapun, sebelum adanya pembatalan ini, LRT Jabodebek beroperasi dengan 16 trainset dengan 234 kali perjalanan per harinya.

Berkurangnya jumlah kereta yang beroperasi membuat waktu tunggu antarkedatangan kereta atau headway menjadi makin lama. Kuswardojo mengatakan, saat ini headway LRT Jabodebek untuk seluruh lintas pelayanan adalah sekitar 30 hingga 40 menit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Tampilkan semua
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini