Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) mencatatkan portofolio bisnis perseroan didominasi oleh produk tradisional meski menjadi perusahaan penerima transfer portofolio PT Jiwasraya (persero). .
“Hingga saat ini sebagian besar atau lebih dari 50% portofolio di IFG Life merupakan produk asuransi tradisional,” kata Head of Corporate Secretary IFG Life Gatot Haryadi kepada Bisnis, Kamis (26/10/2023).
Gatot mengatakan perseroan memproyeksikan penetrasi asuransi jiwa tradisional akan terus meningkat. Seiring dengan hal tersebut, IFG Life berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan produk asuransi jiwa tradisional, sesuai dengan fokus utama perseroan untuk menyediakan proteksi bagi masyarakat.
Sementara untuk unit linked, Gatot mengatakan pihaknya belum bisa berkomentar banyak. Pasalnya perseroan masih mengukur kinerja produk asuransi berbalut investasi itu,
Diketahui, IFG Life sendiri telah memasarkan produk unit linked pada 2023, setelah keluarnya Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5 Tahun 2022 tentang tentang Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI).
“Sesuai dengan aturan baru tersebut, IFG Life menerbitkan IFG Life Protection Platinum yang merupakan produk unit link yang berfokus pada konsumen. IFG Life LPP memberikan perlindungan atas risiko diri dan sekaligus memberikan potensi keuntungan investasi dalam jangka waktu tertentu. Karena masih terbilang baru, hingga saat ini kami masih mengukur kinerjanya,” papar Gatot.
Di sisi lain, Direktur Bisnis Individu IFG Life Fabiola Noralita mengatakan proyeksi meningkatnya asuransi tradisional seiring dengan semakin baiknya kesadaran masyarakat terhadap perlunya proteksi asuransi untuk melindungi mereka dari risiko yang dapat terjadi termasuk pasca pandemi Covid-19.
“Sejak pandemi, banyak masyarakat Indonesia yang melirik asuransi tradisional atau murni proteksi tanpa ada sangkutan investasi. Ini menunjukan bahwa kesadaran terhadap asuransi sudah semakin baik, meskipun tetap perlu dipertahankan dan masih perlu didorong,” kata Febi.
Febi mengatakan IFG Life pun akan terus mendorong pengembangan produk asuransi jiwa tradisional, seiring dengan fokus utama perseroan untuk menyediakan proteksi asuransi bagi masyarakat.
IFG Life pun menargetkan kinerja positif pada tahun ini dengan prognosis premi IFG Life sampai degan Desember 2023 sebesar Rp1,33 triliun.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada semester I/2023 menunjukkan perolehan premi asuransi tradisional meningkat 12% ketika perolehan premi dari asuransi unit-linked justru tertekan hingga 24,9%. Seiring dengan pertumbuhan tersebut, porsi asuransi tradisional di industri pun semakin meningkat dan menggeser dominasi unit-linked menjadi 50,6% dengan jumlah premi senilai Rp43,67 triliun. Adapun, porsi asuransi unit-linked menjadi 49,4% dengan perolehan premi sebesar Rp42,56 triliun pada semester I/2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel