Bisnis.com, JAKARTA – Perang Israel-Hamas yang berkecamuk sejak awal Oktober 2023 mengguncang perekonomian Israel. Banyak bisnis, mulai dari restoran kecil hingga perusahaan teknologi tinggi dan ladang gas utama yang dikelola oleh Chevron Corp, merasakan dampaknya.
Banyak yang membandingkan kondisi ekonomi Israel saat ini dengan kondisi saat pandemi Covid-19 saat di mana negara dengan PDB US$520 miliar ini terperosok.
Saat ini, sekolah, kantor, dan lokasi pembangunan kosong atau buka hanya beberapa jam sehari. Israel sendiri mengerahkan 350.000 tentara cadangan sebelum serangan darat ke Gaza. Jumlah ini menguras sekitar 8% tenaga kerja.