Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan informasi terkini mengenai kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kota Acapulco, negara bagian Guerrero, Meksiko pasca dihantam Badai Otis pada Rabu (25/10/2023).
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha menjelaskan bahwa data yang tercatat di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Meksiko City terdapat 310 WNI berada di Meksiko.
Judha mengatakan bahwa terdapat 2 WNI yang berdomisili di Guererro, dan mengaku tempat tinggalnya mengalami dampak kerusakan.
"Berdasarkan data KBRI Meksiko City, terdapat 310 WNI berada di Meksiko. Terdapat 2 WNI yang berdomisili di Guererro yang melaporkan bahwa tempat tinggal mereka mengalami kerusakan berupa atap bocor dan hotel tempat bekerja tidak beroperasi," katanya, saat ditanyai Selasa (31/10/2023) pagi.
Lebih lanjut, dia mengatakan terdapat satu WNI yang berdomisili di Michoacan dan tidak mengalami dampak. Sejauh ini tidak ada korban WNI.
"Tidak ada WNI yang menjadi korban. Satu-satunya WNI yang berdomisili di Michoacan tidak mengalami dampak apapun," ujarnya.
Judha menjelaskan bahwa negara bagian Guerrero, terutama di Kota Acapulco dan sekitarnya dihantam Badai Otis, pada Rabu (25/10/2023) pagi.
Dia mengatakan bahwa Badai Otis menghantam dengan kekuatan badai kategori 5, yakni kategori maksimum, dengan kecepatan angin di atas 265 km/jam.
"Badai tersebut merupakan badai terkuat dalam sejarah yang pernah menghantam pesisir Pasifik di Meksiko," ucapnya.
Badai Otis bergerak ke arah Michoacan dengan tingkat intensitas jauh melemah, sejak Kamis (26/10/2023).
Kemudian, dia mengatakan bahwa badai tersebut telah mengakibatkan hujan lebat dan memicu longsor, telah mengakibatkan setidaknya 43 korban jiwa dan 4 korban hilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel