Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) sebagai anak usaha dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah meraup laba bersih Rp4,2 triliun pada kuartal III/2023, naik 31,04% secara tahunan (year on year/yoy) dari periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp3,2 triliun.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan di samping itu, kinerja positif BRIS juga didorong oleh pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang tumbuh 12,44%.
“Pengendalian cost of fund di tantangan likuduitas yang mengetat, di mana suku bunga acuan meningkat, sehingga tentunya time deposit interest meningkat, tapi kita bisa menjaga kita punya cost of fund tetap mengalami pertumbuhan, tapi memang tidak sebesar di industri,” ujarnya dalam paparan kinerja kuartal III/2023 Selasa (31/10/2023).
Tak hanya itu, peningkatan laba tersebut sejalan dengan sisi pendapatan penyaluran dana yang menebal 15,09% yoy menjadi Rp17,17 triliun dari sebelumnya Rp14,92 triliun. Adapun, pendapatan setelah distribusi bagi hasil naik 6,95% menjadi Rp12,87 triliun pada September 2023.
Pembiayaan BRIS pun tumbuh dobel digit sebesar 15,49% secara tahunan, di mana akhir September total pembiayaan tercatat Rp232 triliun.
BSI juga mencatat pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing gross ke level 2,21%. Sementara NPF net berada di level 0,61%. Di mana, return on assets berada di level 2,34% dan return on equity 16,85% pada kuartal III/2023.
BSI pun menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp262 triliun atau tumbuh sebesar 6,91% yoy dengan dana produk tabungan tumbuh 5,24%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel