Bank Digital Kongsi Grup Salim, CT, Serta Bukalapak (BBHI) Raih Pertumbuhan Laba 62,09% per Q3/2023

Bisnis.com,31 Okt 2023, 10:26 WIB
Penulis: Arlina Laras
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Allobank Indonesia Tbk. (BBHI), bank digital hasil kongsi grup Chairul Tanjung (CT), Bukalapak, dan Salim, mencatatkan laba bersih sepanjang sembilan bulan pertama 2023 tumbuh 62,09% secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp338,82 miliar dari posisi sebelumnya Rp209,03 miliar.

Mengutip laporan publikasi, Selasa (31/10/2023), dari bisnis utama perusahaan, pendapatan bunga tumbuh 98,40% secara tahunan menjadi Rp976,65 miliar pada kuartal III/2023 dari Rp492,26 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Disusul beban bunga yang naik 155,15% yoy menjadi Rp219,88 miliar dari Rp86,17 miliar. 

Dengan demikian, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) perusahaan masih tumbuh 86,36% yoy menjadi Rp756,77 miliar per September 2023 dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp406,08 miliar.

Lebih lanjut, faktor yang mendorong capaian laba BBHI lantaran pendapatan lainnya tumbuh 429,91% dari Rp6,02 miliar pada kuartal III/2023 menjadi Rp31,89 miliar pada kuartal III/2023. 

Kemudian, angka kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) Allobank juga susut 53,72% menjadi Rp19,19 miliar per September 2023, dari Rp41,46 miliar pada September 2022 lalu.

Di samping itu, seiring dengan penghijauan pada sisi bottom line, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) BBHI tumbuh menjadi 8,82% pada kuartal III/2023, angka tersebut melesat 281 basis poin (bps) dibandingkan dengan periode sebelumnya yang berada di lebel 6,01% 

Kemudian, rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) bank tumbuh 234 bps menjadi 6,86% dari level 4,52%. Hal ini juga diikuti rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) BBHI yang naik 107 bps menjadi 4,85% dari yang sebelumnya 3,78%  

Di sisi lain, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mengalami perbaikan 261 bps dari level 55,81% pada September 2022 menjadi 58,42% pada September 2023. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien perbankan dalam menjalankan usahanya.

Dari sisi intermediasi, portofolio kredit bank berada pada posisi Rp7,32 triliun pada kuartal III/2023, naik tipis 2,29% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,16 triliun. Alhasil, aset bank hingga September 2023 ikut terkerek 13,12% menjadi Rp11,99 triliun dari sebelumnya Rp10,59 triliun. 

Lalu, seiring dengan pertumbuhan kredit, BBHI mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara gross dan net yang keduanya naik 6 bps menjadi 0,06%.

Sementara dari sisi pendanaan, himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank terpantau tumbuh 20% secara yoy menjadi Rp4,89 triliun dari posisi sebelumnya Rp4,07 triliun. Adapun dana murah alias Current Account Saving Account (CASA) tercatat tumbuh 126,82% menjadi Rp633,7 miliar dari sebelumnya Rp279,38 miliar. 

Allo Bank sendiri dimiliki oleh crazy rich Chairul Tanjung melalui PT. Mega Corpora, grup Emtek dengan PT Bukalapak Tbk (BUKA), Grup Salim dengan PT. Indolife Investama Perkasa, serta grup Traveloka melalui Abadi Investment Pte. Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini