China Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, RI Tergiur Bunga Murah?

Bisnis.com,31 Okt 2023, 18:48 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) saat berada di Stasiun KCJB Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengonfirmasi China akan menggarap perpanjangan proyek Kereta Cepat Jakarta ke Surabaya.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menjelaskan, masuknya China untuk menggarap perpanjangan kereta cepat dipastikan setelah adanya penandatanganan kesepakatan antara China dan Indonesia belum lama ini.

"Ini baru mulai membuat studinya. Kemarin kita dari China menandatangani kesepakatan untuk melakukan joint study dengan China Railway," kata Kartika pria yang akrab disapa Tiko saat Konferensi Pers Aquabike di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta pada Selasa (31/10/2023).

Meski demikian, Tiko enggan menyebutkan nilai investasi untuk perpanjangan proyek kereta cepat tersebut. Dia juga tidak menyebut secara terperinci terkait besaran bunga yang disepakati untuk pengerjaan proyek ini.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, membeberkan bahwa rencana pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya terus mengalami kemajuan.

Teranyar, Luhut menyebut China telah menawarkan bunga pinjaman yang jauh lebih murah untuk proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.

"Pak Jokowi mau kereta cepat Jakarta-Surabaya diterusin. Tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan, malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan banyak negara lainnya," ujar Luhut dalam unggahan video di akun media sosial Instagram miliknya @luhut.pandjaitan.

Luhut percaya diri bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal berjalan mulus seiring pengalaman Indonesia menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh bersama China.

Dia pun menyebut, persoalan utama yang menjadi prioritas untuk diselesaikan dalam proyek angkutan massal itu adalah pembebasan tanah.

"Teknologi kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan masalah kunci pertama ini pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don't have a problem anymore," ujar Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini